PILAR NARASI — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan kuliah umum inspiratif di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), di Graha ITS, sebagai bagian dari rangkaian Reuni Akbar Alumni ITS 2025 yang digagas oleh Ikatan Alumni (IKA) ITS. Lebih dari 1.200–1.300 mahasiswa hadir dalam acara ini.
Tema dan Pesan Utama
Kuliah umum Tony diberi tema “Pertambangan Terintegrasi dari Hulu ke Hilir untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Ia menggarisbawahi betapa krusialnya praktik pertambangan yang tidak hanya efisien dan produktif, tetapi juga ramah lingkungan:
-
Menurut Tony, “manusia tidak bisa lepas dari hasil tambang” dalam kehidupan sehari-hari — dari bangun tidur hingga beraktivitas — sehingga pertambangan punya peran fundamental.
-
Namun, ia menekankan bahwa hal terpenting adalah cara tambang dijalankan: dengan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan agar dampak ekologis dapat diminimalkan.
-
Freeport, kata Tony, fokus bukan hanya pada keuntungan besar, melainkan “produksi yang aman dan berkelanjutan.”
Tips Karir & Kepemimpinan untuk Mahasiswa
Selain membahas pertambangan, Tony juga berbagi sejumlah tips sukses berkarir, terutama bagi generasi muda — khususnya yang ingin terlibat dalam industri global:
-
Belajar dari Berbagai Sumber
-
Ia mendorong mahasiswa agar tidak hanya mengandalkan kuliah, tetapi juga aktif belajar dari berbagai sumber untuk memperluas wawasan.
-
-
Berpikir Global (“Think Global, Act Locally”)
-
Menurutnya, untuk bisa bersaing di perusahaan internasional, mahasiswa harus memiliki pola pikir global sambil tetap berpijak pada konteks lokal.
-
-
Empat Nilai Penting dalam Kepemimpinan
-
Tony menyebutkan empat nilai yang selalu dia pegang teguh: jujur, disiplin, fokus, dan tulus.
-
Kejujuran berarti dalam bekerja dan memimpin; disiplin bukan hanya soal waktu; fokus pada tugas; dan tulus menyelesaikan tanggung jawab tanpa hanya mengejar pujian atau imbalan.
-
-
Kolaborasi Akademik-IndustrI
-
Ia berharap dari kuliah umum ini akan muncul kolaborasi riset dan praktikum antara ITS dan Freeport, khususnya dalam pengembangan teknis pertambangan berkelanjutan dan SDM.
-
Komitmen Keberlanjutan & Dampak Sosial
Tony memaparkan berbagai upaya Freeport Indonesia dalam pengelolaan lingkungan, seperti reklamasi bekas tambang, pengelolaan tailing dan overburden, serta program 3R (reduce, reuse, recycle) limbah perusahaan.
Ia menyatakan bahwa Freeport memiliki IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) seluas hampir 9.946 hektar di Papua, serta area penunjang operasional ~116.783 hektar.
Sejak divestasi pada 2018, negara punya porsi saham 51,24% di Freeport menurut Tony, yang menurutnya sangat penting dalam menumbuhkan “nilai tambah industri pertambangan nasional.”
Tony juga menyoroti kontribusi sosial Freeport, misalnya dalam pendidikan: perusahaan membina SDM lokal terutama di Papua melalui pelatihan vokasi, dan banyak alumnus ITS bekerja di Freeport.
Interaksi dengan Mahasiswa
-
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif: mahasiswa mengajukan pertanyaan mulai dari aspek teknis pertambangan dan keberlanjutan, hingga kehidupan pribadi Tony.
-
Dalam momen spontan, Tony menanggapi tantangan mahasiswa untuk bernyanyi — ia membawakan lagu “We Are The Champions” sambil memainkan keyboard, dan mendapat tepuk tangan meriah dari peserta.
-
Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, menyambut kehadiran Tony dengan optimisme: ia berharap kerja sama ITS dan Freeport bisa berlanjut ke penelitian bersama dan program magang/praktik kerja.
-
Ketua IKA ITS, Wiluyo Kusdwiharto, juga menekankan pentingnya kolaborasi strategis jangka panjang antara Freeport dan ITS.
Makna Strategis untuk ITS
-
Kuliah umum ini sangat relevan karena ITS baru saja membuka Program Studi Teknik Pertambangan pada 2025. Kehadiran Tony Wenas di kampus memberi “motivasi nyata” bagi mahasiswa tambang generasi pertama ini.
-
Lewat acara ini, ITS memperkuat posisi sebagai kampus yang peduli pada riset dan pendidikan berbasis industri pertambangan, sekaligus turut berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin pendidikan berkualitas dan inovasi industri.
-
Tony dan Freeport berkomitmen mendukung pengembangan SDM pertambangan di Indonesia lewat beasiswa, riset, dan pelatihan vokasi di Papua, sebuah langkah yang bisa membuka banyak peluang bagi mahasiswa ITS dan alumninya.
Kesimpulan:
Kuliah umum Tony Wenas di ITS bukan hanya acara motivasional, tetapi juga sarana transfer ilmu penting terkait pertambangan berkelanjutan, etika kepemimpinan, dan kolaborasi industri-akademik. Dengan berbagi visi dan pengalaman, Tony tidak hanya menginspirasi mahasiswa ITS untuk berpikir secara global namun juga aktif berkontribusi dalam pengembangan sektor pertambangan yang lebih bertanggung jawab.
Surabaya, 12 November 2025 — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan kuliah umum inspiratif di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), di Graha ITS, sebagai bagian dari rangkaian Reuni Akbar Alumni ITS 2025 yang digagas oleh Ikatan Alumni (IKA) ITS. Lebih dari 1.200–1.300 mahasiswa hadir dalam acara ini.
Tema dan Pesan Utama
Kuliah umum Tony diberi tema “Pertambangan Terintegrasi dari Hulu ke Hilir untuk Masa Depan Berkelanjutan”. Ia menggarisbawahi betapa krusialnya praktik pertambangan yang tidak hanya efisien dan produktif, tetapi juga ramah lingkungan:
Menurut Tony, “manusia tidak bisa lepas dari hasil tambang” dalam kehidupan sehari-hari — dari bangun tidur hingga beraktivitas — sehingga pertambangan punya peran fundamental.
Namun, ia menekankan bahwa hal terpenting adalah cara tambang dijalankan: dengan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan agar dampak ekologis dapat diminimalkan.
Freeport, kata Tony, fokus bukan hanya pada keuntungan besar, melainkan “produksi yang aman dan berkelanjutan.”
Tips Karir & Kepemimpinan untuk Mahasiswa
Selain membahas pertambangan, Tony juga berbagi sejumlah tips sukses berkarir, terutama bagi generasi muda — khususnya yang ingin terlibat dalam industri global:
-
Belajar dari Berbagai Sumber
-
Ia mendorong mahasiswa agar tidak hanya mengandalkan kuliah, tetapi juga aktif belajar dari berbagai sumber untuk memperluas wawasan.
-
-
Berpikir Global (“Think Global, Act Locally”)
-
Menurutnya, untuk bisa bersaing di perusahaan internasional, mahasiswa harus memiliki pola pikir global sambil tetap berpijak pada konteks lokal.
-
-
Empat Nilai Penting dalam Kepemimpinan
-
Tony menyebutkan empat nilai yang selalu dia pegang teguh: jujur, disiplin, fokus, dan tulus.
-
Kejujuran berarti dalam bekerja dan memimpin; disiplin bukan hanya soal waktu; fokus pada tugas; dan tulus menyelesaikan tanggung jawab tanpa hanya mengejar pujian atau imbalan.
-
-
Kolaborasi Akademik-IndustrI
-
Ia berharap dari kuliah umum ini akan muncul kolaborasi riset dan praktikum antara ITS dan Freeport, khususnya dalam pengembangan teknis pertambangan berkelanjutan dan SDM.
-
Komitmen Keberlanjutan & Dampak Sosial
Tony memaparkan berbagai upaya Freeport Indonesia dalam pengelolaan lingkungan, seperti reklamasi bekas tambang, pengelolaan tailing dan overburden, serta program 3R (reduce, reuse, recycle) limbah perusahaan.
Ia menyatakan bahwa Freeport memiliki IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) seluas hampir 9.946 hektar di Papua, serta area penunjang operasional ~116.783 hektar.
Sejak divestasi pada 2018, negara punya porsi saham 51,24% di Freeport menurut Tony, yang menurutnya sangat penting dalam menumbuhkan “nilai tambah industri pertambangan nasional.”
Tony juga menyoroti kontribusi sosial Freeport, misalnya dalam pendidikan: perusahaan membina SDM lokal terutama di Papua melalui pelatihan vokasi, dan banyak alumnus ITS bekerja di Freeport.
Interaksi dengan Mahasiswa
-
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif: mahasiswa mengajukan pertanyaan mulai dari aspek teknis pertambangan dan keberlanjutan, hingga kehidupan pribadi Tony.
-
Dalam momen spontan, Tony menanggapi tantangan mahasiswa untuk bernyanyi — ia membawakan lagu “We Are The Champions” sambil memainkan keyboard, dan mendapat tepuk tangan meriah dari peserta.
-
Rektor ITS, Prof. Bambang Pramujati, menyambut kehadiran Tony dengan optimisme: ia berharap kerja sama ITS dan Freeport bisa berlanjut ke penelitian bersama dan program magang/praktik kerja.
-
Ketua IKA ITS, Wiluyo Kusdwiharto, juga menekankan pentingnya kolaborasi strategis jangka panjang antara Freeport dan ITS.
Makna Strategis untuk ITS
Kuliah umum ini sangat relevan karena ITS baru saja membuka Program Studi Teknik Pertambangan pada 2025. Kehadiran Tony Wenas di kampus memberi “motivasi nyata” bagi mahasiswa tambang generasi pertama ini.
Lewat acara ini, ITS memperkuat posisi sebagai kampus yang peduli pada riset dan pendidikan berbasis industri pertambangan, sekaligus turut berkontribusi pada Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin pendidikan berkualitas dan inovasi industri.
Tony dan Freeport berkomitmen mendukung pengembangan SDM pertambangan di Indonesia lewat beasiswa, riset, dan pelatihan vokasi di Papua, sebuah langkah yang bisa membuka banyak peluang bagi mahasiswa ITS dan alumninya.
Kesimpulan:
Kuliah umum Tony Wenas di ITS bukan hanya acara motivasional, tetapi juga sarana transfer ilmu penting terkait pertambangan berkelanjutan, etika kepemimpinan, dan kolaborasi industri-akademik. Dengan berbagi visi dan pengalaman, Tony tidak hanya menginspirasi mahasiswa ITS untuk berpikir secara global namun juga aktif berkontribusi dalam pengembangan sektor pertambangan yang lebih bertanggung jawab.
