7 hal penting yang sering diabaikan saat membeli motor bekas. Tidak heran Anda mendapatkannya!

Sebagai alat transportasi yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, sepeda motor cukup beragam seperti sepeda motor listrik, matic, olahragajuga tidak tiga roda atau sepeda roda tiga. Karena fungsinya yang sangat penting, pembelian sepeda motor tentu tidak bisa sembarangan. Apalagi saat membeli motor bekas, asalkan mesinnya baik-baik saja.

Sayangnya, beberapa orang sering mengabaikan hal-hal penting saat membeli motor bekas. Bukannya untung, mereka malah merugi karena motornya sering mondar-mandir ke bengkel. Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada Anda, berikut hal-hal yang sering diabaikan saat membeli sepeda motor bekas.

1. Buruan beli hanya karena tergiur dengan body motor yang masih terlihat kinclong.

badan mulus menggoda | Foto set.sj di Unsplash melalui unsplash.com

Kondisi sepeda motor bekas sebenarnya cukup sulit diprediksi. Belum tentu kelihatan mulus di luar, mesin masih oke di dalam. Untuk melakukan hal tersebut, Anda harus mengecek terlebih dahulu kondisi mesin sepeda motor sebelum membelinya. Tidak perlu membongkar mesin untuk memeriksanya. Mereka yang sering mengendarai sepeda motor dapat memahaminya hanya dengan merasakan getaran atau mendengar suara sepeda motor.

2. Mudah percaya saat Anda meyakinkan penjual bahwa dia tidak melakukan uji jalan atau test drive

road test motor bekas | Foto oleh Kumpan Electric di Unsplash via unsplash.com

Untuk membuktikan performa sepeda motor, Anda harus lulus uji jalan sebelum membayarnya. Aturan ini berlaku tidak hanya untuk pembelian baru, tetapi untuk semua jenis sepeda motor, termasuk sepeda motor mini. Dengan mengecek sepeda motor, Anda akan mengetahui apakah sepeda motor bekas yang Anda beli masih layak pakai atau tidak. Dari sini Anda juga bisa mengetahui bagaimana keadaan kenyamanan dan performa mesin.

3. Tidak teliti memeriksa kelengkapan dokumen dan bukti kepemilikan

kelengkapan dokumen kendaraan bermotor | kredit: Tirto via tirto.id

Untuk menghindari permasalahan dokumen sepeda motor di kemudian hari, ada baiknya pastikan dulu kelengkapannya sebelum membayar. Periksa dengan teliti kelengkapan dokumen seperti STNK dan BKPB untuk menghindari pencurian. Selain itu, pastikan pemilik membayar pajak di muka agar tidak menjadi tanggung jawab Anda di kemudian hari.

4. Melewatkan pemeriksaan rangka dan nomor mesin untuk sepeda bekas. Meskipun itu penting!

nomor rangka sepeda motor | kredit: momobil.com via momobil.id

Semua sepeda motor, baik sepeda motor Honda maupun sepeda motor Yamaha, pasti memiliki nomor rangka. Karena menurut definisi, nomor tersebut adalah KTP asli sepeda motor. Cobalah untuk hati-hati memeriksa nomor rangka dan mesin mesin. Jika ditemukan ketidaksesuaian dengan dokumen, patut dicurigai bahwa ini mungkin sepeda motor curian. Aturan ini juga berlaku saat membeli sepeda motor listrik bekas.

5. Saya sangat jatuh cinta bahkan tidak memperhatikan suara sepeda motor, meskipun ini mungkin pertanda mesin sedang bekerja!

suara motor | Foto oleh FlorS Q dari Pexels melalui www.pexels.com

Biasanya yang membeli motor bekas mengecek suara mesin dengan menekan gas keras-keras, padahal belum tentu demikian! Dengarkan suara mesin yang bekerja tanpa gas dan pastikan mesin dalam keadaan diam atau masih bekerja. Jika ya, berarti kondisi motor bekas yang ingin dibeli masih dalam kondisi baik.

Definisi sepeda motor bekas yang tidak layak beli adalah suara bising. Jadi, lebih baik hindari memilih motor Honda atau merk apapun yang suaranya sangat bising ya. Kalau memang tidak beli motor anak-anak atau tipe dewasa menyeret atau balapan.

6. Hal lain yang sering diabaikan saat membeli sepeda motor bekas yaitu menyamakan atau bahkan tidak melihat jarak tempuh sepeda motor tersebut

abaikan kilometer | Foto: revac film’s&photography, Pexels, www.pexels.com

Sejarah sepeda motor bisa dilihat dari jauh. Jadi, pastikan Anda melihat berapa kilometer atau jarak tempuh sepeda motor bekas yang ingin Anda beli. Tapi ini tidak berarti menyamakannya dengan mobil. Sepeda motor bekas yang biasa dirawat memiliki jangkauan lebih dari 40.000 km. Namun hal ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan patokan karena banyak layanan reset yang mulai bertebaran saat ini. speedometer.

7. Keputusan sembrono sebelum riset pasar

riset pasar | Foto oleh Ketut Subyanto, Pexels, www.pexels.com

Ya, tidak apa-apa jika Anda mendapatkan sepeda motor bekas yang mahal dengan kualitas yang tidak terlalu bagus. Lhawong jadi cepatlah. Pada dasarnya, melakukan riset pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum membeli sepeda motor bekas. Ada baiknya, hitung dulu jenis motor yang ingin dibeli, apakah matic, olahraga, atau bahkan sepeda roda tiga. Jadi setelah Anda mendapatkan tipe yang Anda inginkan, cek harga ke masing-masing dealer atau pengecer.

Luangkan waktu Anda, luangkan waktu Anda, alih-alih frustrasi dan mendapatkan sepeda yang bobrok, Anda juga akan rugi. Jika perlu, tanyakan pada kerabat atau teman, mungkin mereka mengenal agen penjual yang terpercaya.

Membeli sepeda motor bekas mungkin lebih mahal upaya daripada baru. Selain agak sulit mengecek kondisi mesin sepeda motor, Anda juga akan khawatir dengan dokumen. Jadi luangkan waktu Anda agar tidak membuat keputusan yang salah.