Melalui cerita di halaman Instagram Anda selebriti Revina V.T. mengungkap fakta menarik tentang seorang dokter psikologi bernama Dedi Susanto. DI DALAM cerita Padahal, Revina bersaksi bahwa dr. Dedi setelah dicek ke HIMPSI tidak terdaftar sebagai psikolog, artinya tidak berhak membuka praktik psikologi. Kecurigaan ini bermula dari tanggapan dr Dedi Revine yang mengatakan bahwa pasien gangguan bipolar bisa disembuhkan. Padahal, seseorang dengan gangguan bipolar hanya bisa ditekan.
Berkaca dari kejadian tersebut, ada baiknya jika Anda lebih berhati-hati saat mencari psikiater. Karena dokter ini akan memberikan kontribusi penting untuk menjaga kesehatan mental Anda. Nah, agar tidak tertipu, terapkan cara berikut agar Anda bisa menemukan psikolog atau psikiater yang tepat. Apalagi jika Anda baru saja menyelesaikan pemeriksaan kesehatan mental.
1. Pertama, tentukan mana yang paling Anda butuhkan; terapi atau pengobatan
Ya, ada dua cara untuk merawat kesehatan mental: pengobatan atau terapi. Jika Anda hanya perlu terapi, Anda bisa pergi ke psikolog saja. Namun, jika Anda memiliki masalah yang lebih kompleks, lebih baik pergi ke psikiater untuk meresepkan obat. Namun jika Anda benar-benar tidak memiliki ide, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan pencerahan.
2. Kemudian temui terapis yang pertama kali Anda periksa.
Di terapis, Anda bisa membicarakan masalah dan keluhan yang Anda alami. Nantinya, mereka akan merekomendasikan agar Anda menemui psikolog atau psikiater. Di sini Anda dapat mengajukan banyak pertanyaan untuk menemukan spesialis yang memenuhi syarat dan sesuai dengan kebutuhan Anda. Atau, jika Anda tidak melihat dokter umum, Anda dapat memeriksanya ulasan atau layanan psikologis melalui Internet. Sayangnya, informasi sejauh ini masih terbatas.
3. Setelah mendapatkan rekomendasi, periksalah tempat psikolog atau psikiater tersebut berpraktik
Meski terkesan tidak penting, dengan mengetahui tempat praktik, Anda bisa menghitung jam kehadiran dan gambaran bagaimana kebaktian akan diselenggarakan. Usahakan untuk mencari psikolog yang prakteknya dekat dengan rumah Anda sehingga jika sewaktu-waktu Anda membutuhkannya, Anda bisa langsung mendatanginya.
4. Pastikan juga Anda memeriksa lisensi atau izin resmi untuk berlatih dari psikolog yang akan bekerja sama dengan Anda.
Seperti cerita Revina tadi, Anda akan mendapat perlakuan yang salah jika ternyata psikolog Anda tidak memiliki izin praktik. Nah, untuk menghindari hal-hal seperti itu, disarankan untuk mengecek izin psikolog di laman HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia).
HIMPSI juga memiliki beberapa cabang di kota-kota besar, sehingga Anda tidak akan kesulitan mendapatkan izin psikolog. Atau bisa juga meminta rekomendasi dari teman dan komunitas untuk menunjukkan dokter mana yang cukup bisa dipercaya. Either way, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan terus meneliti!
5. Pilih psikolog sesuai dengan keahliannya
Tidak hanya dokter, psikolog biasanya juga punya ilmu khusus! Misalnya psikolog yang menangani kasus bullying atau tumbuh kembang anak. Meski ada psikolog yang bisa melakukan segalanya, sebaiknya pilih spesialis. Soalnya, biasanya memberikan penanganan yang lebih spesifik terhadap kasus yang dihadapi.
6. Pilih juga psikolog atau psikiater yang sesuai dengan preferensi Anda
Terkesan sedikit rumit, namun tidak ada salahnya untuk lebih selektif dalam memilih psikolog atau psikiater. Selain jenis kelamin, Anda juga bisa mempertimbangkan faktor lain seperti usia atau bahkan keyakinan Anda! Setelah itu, perhatikan dan rasakan bagaimana psikolog Anda melakukan konsultasi. Jika semuanya baik, maka Anda dapat melanjutkan.
7. Tetapi jika ini tidak cocok untuk Anda, silakan pergi ke psikolog atau psikiater lain
Anda tidak perlu merasa bersalah, sebenarnya Anda berhak mengganti terapis Anda jika Anda merasa tidak benar. Biasanya, jika tidak cocok, Anda akan merasa konsultasi hanya satu arah. Atau, lebih tepatnya, Anda tidak benar-benar merasa didengarkan. Lagi pula, orang biasanya menemukan terapis yang tepat setelah beberapa kali pergantian dokter, jadi jangan khawatir dan cepatlah!
Memang membuat langkah besar dan pergi ke psikolog atau psikiater cukup sulit bagi sebagian orang. Tetapi ini harus dilakukan daripada Anda bahkan membuat diagnosis sendiri. Namun, berhati-hatilah saat mencari psikolog. Anda menjadi lebih buruk dan tidak menjadi lebih baik!