Renungan 1 Timotius 4 12

Renungan 1 Timotius 4 12 – “Jangan keras pada orang tua itu, tapi tegur dia seperti seorang ayah. Berbicaralah kepada remaja putri sebagai saudara perempuan, kepada perempuan tua sebagai ibu, dan kepada remaja putri sebagai saudara perempuan dengan kesucian. 1 Timotius 5:1-2 (TB)

Dalam budaya Timur, sudah menjadi kebiasaan orang tua untuk selalu diposisikan sebagai yang “benar”. Seseorang yang lebih tua usianya akan dianggap lebih tinggi dari semua pemuda di aula kebijaksanaan. Ini adalah larangan yang tidak terucapkan, bahkan dalam beberapa kasus serius, bagi yang muda untuk memarahi yang lebih tua. Ini berbeda dengan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan.

Renungan 1 Timotius 4 12

Renungan 1 Timotius 4 12

Secara detail, dalam bacaan kita hari ini, kita akan melihat bahwa Firman TUHAN mengajar, mengajar dan menegur bukanlah soal umur. Inti dari topik ini meliputi firman Tuhan, dan ini adalah hal utama yang harus dimiliki oleh seorang guru atau konselor sebelum mengajar atau memperingatkan, yaitu harus ada dasar kasih yang kuat. Teguran harus diberikan karena persetujuan dari pembaharu, agar pembaharu menjadi lebih baik. Cinta secara langsung akan melahirkan rasa hormat, karena teguran dan teguran akan dilandasi oleh kharisma yang baik yang akan menguatkan, bukan melemahkan atau merendahkan orang yang ditegur. Tidak perlu menegur dengan bahasa yang kasar atau suara yang lantang, tetapi menegur dengan penuh kasih yang dilandasi rasa hormat terhadap keluarga.

Hidup yang Menginspirasi

Melalui renungan hari ini, marilah kita mulai mengajar atau mengoreksi dari landasan yang benar, yaitu kasih. Berkat cinta yang murni, kita bisa menghormati orang-orang di sekitar kita, sebagaimana pantas mereka terima. Saat hidup kita menyebarkan cinta ke mana pun kita pergi, jangan biarkan siapa pun memandang rendah Anda karena Anda masih muda. Jadilah teladan bagi orang percaya dalam perkataanmu, dalam perilakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaan dan kekudusanmu. 1 Timotius 4:12

Sebuah lagu muncul di benak saya yang mengatakan, “Anak-anak muda sangat bahagia, penuh mimpi.” Api yang tak terpadamkan selalu membara di hati. Masa kecil saya adalah saat terbaik ketika Tuhan memanggil saya. “…

Pujian ini adalah doa seorang pemuda yang membuka hatinya untuk menyembah Tuhan melalui pujian. Hasrat, suka cita dan keinginan untuk hidup bagi Tuhan, apalagi saat energi tubuh kita penuh, otak masih lancar, bekerja lancar, ide-ide cemerlang selalu mengalir, kemampuan kreatif melimpah, dan hidup rindu menggunakan Tuhan untuk perluasan. Kerajaan Allah.

Saat ini, Tuhan telah memanggil banyak anak muda ke dalam ladang pelayanan. Tidak hanya melayani di lingkungannya, mereka juga dipanggil menjadi pemimpin gereja untuk melindungi dan memajukan pertumbuhan Gereja Tuhan selanjutnya di zaman ini.

Timotius 4:8 Latihan jasmani terbatas gunanya, tetapi kesalehan berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Melalui surat Rasul Paulus kepada Timotius mengingatkan kita bahwa Tuhan akan menggunakan masa muda kita untuk melayani Dia, namun yang harus kita fokuskan sebagai hamba Tuhan adalah menjaga hidup kita karena hidup kita tidak hanya aktif dalam pelayanan. , tetapi hidup kita juga bisa menjadi model atau contoh hidup seorang hamba Tuhan yang berkenan kepada Tuhan.

Tuhan juga memanggil Timotius muda untuk berpartisipasi dalam pelayanan, jadi surat pendeta berbicara tentang pelayanan pastoral di gereja. Paulus menunjuk Timotius sebagai rasul untuk melayani di Efesus.

Sebagai seorang hamba yang hidupnya dapat menjadi teladan, Paulus menulis surat ini dengan maksud menegur Timotius sendiri tentang kehidupan dan pelayanannya. Paulus mendorong Timotius untuk memelihara kemurnian Injil dan standar-standarnya yang suci terhadap penyelewengan kebenaran oleh guru-guru palsu, dan Paulus memberikan petunjuk kepada Timotius tentang berbagai isu dan masalah gereja di Efesus.

Renungan 1 Timotius 4 12

Sebagai seorang pemuda, Timotius didorong dan dinasihati untuk terus berjuang mempertahankan iman yang benar dan menghancurkan ajaran palsu yang menggerogoti kuasa Injil yang menyelamatkan.

Kamu bisa

Apakah pekerjaan ini mudah? Jawabannya tidak mudah. Timotius menghadapi banyak masalah dan serangan dari dalam dan luar gereja. Di gereja, Timofey muda menyelesaikan banyak perselisihan dan pertanyaan gereja. Dari pihak gereja, Timotius muda diserang oleh guru-guru palsu yang memutarbalikkan kebenaran Tuhan.

Bagaimana Timotius akan menghadapi semua ini? Paulus mengingatkan Timotius untuk selalu menjaga perkataannya, menjaga karakter, kasih, kesetiaan dan kesucian hidup. Dengan menjaga perkataan, perilaku, kasih sayang, kesetiaan dan kesucian, Timotius tidak perlu ragu dalam menghadapi masalah yang sulit, bahkan kehidupan Timotius dapat menjadi contoh yang baik bagi semua orang.

Saudaraku, sama seperti Timotius, kita masing-masing dapat menjadi teladan yang baik bagi saudara-saudara kita. Hal utama yang harus selalu kita fokuskan adalah menjaga ucapan, perilaku, cinta kasih, kesetiaan, dan kehidupan suci kita. Maka semua ini akan menjadi hal utama yang dibutuhkan dalam hidup untuk menjadi teladan bagi orang lain.

Renungan 2 Timotius 4 1 8, 1 Timotius 4, 1 Timotius 4 12, Komentar 1 Timotius 4 12 16, 1 Timotius 1 12 17, Renungan 1 Timotius 2, 1 Timotius 4 8, Renungan 1 Korintus 4, Renungan 1 timotius 4 12 , renungan 1 timotius 4 1 16, renungan 2 timotius 4, renungan 1 timotius 6