Makanan adalah bagian integral dari liburan. Biasanya, tumpeng digunakan sebagai hidangan utama pada perayaan seperti ulang tahun, syukuran atau ucapan selamat. Tidak hanya di Jawa, mengiris tumpeng sudah menjadi tradisi yang mengakar dalam budaya Indonesia. Tumpeng biasanya nasi berbentuk kerucut yang dikelilingi garnish.
Tapi apa jadinya jika Tumpeng diganti dengan bahan makanan selain nasi.? Yuk lihat aneka kreasi kuliner berbentuk tumpeng. Kiat Hippie berikut saya rangkum!
1. Singkong merupakan bahan makanan kedua pengganti nasi. Siapa sangka olahan singkong juga bisa dijadikan tumpeng? Contohnya adalah getuk dalam bentuk tumpeng.
2. Yang tak kalah menggoda adalah perpaduan antara sate dan lontong yang dihias sedemikian rupa, dihias dengan sayuran dan acar.
3. Uniknya, kini ada variasi bakso raksasa berbentuk tumpeng! Bakso tumpeng biasanya disajikan dengan mie, tahu, dan sayuran hijau sebagai pelengkap. Sangat menyenangkan bagi semua orang untuk bersenang-senang!
4. Mie instan tumpeng cocok sebagai pengganti nasi sebagai hidangan utama saat hajatan. Tidak biasa dan enak!
5. Manis dan kenyal, puding buah warna warni ini bisa jadi alternatif menu utama pengganti tampen tradisional.
6. Komposisi buah berwarna-warni terlihat segar dan menggoda. Cocok sebagai pengganti tampen saat pesta!
7. Bagi Anda penyuka makanan manis, donat yang ditumpuk seperti tumpeng bisa menjadi alternatif makanan perayaan.
8. Jajanan pasar yang disajikan pada hajatan biasanya dihias dalam bentuk tumpeng atau gunungan. Wah, tak heran selalu jadi rebutan!
9. Kue awug yang terbuat dari tepung beras dan gula merah bisa jadi pengganti tampen yang manis tapi mengenyangkan.
10. Dengan hati-hati sebarkan berbagai jenis pempek dan … taraaaa! Jadilah pempek tumpeng! Jangan lupa tambahkan saus celupnya ya~
11. Apa yang terjadi jika makanan Jepang dicampur dengan rasa tradisional? Jawabannya adalah sushi tampeng. Bisa ditiru buat kalian yang ingin tetap menggunakan nasi tapi ingin yang anti nasi. aliran utama
Unik dan menarik bukan? Anda bisa menjadi kreatif dan pada saat yang sama menjaga tradisi tetap hidup. Kamu mau coba yang mana?