Sejujurnya, Anda pasti pernah berada dalam situasi di mana Anda ingin bertaruh dengan seorang trader tetapi tidak tahu caranya. Lalu membuat Anda bertanya-tanya, bagaimana Anda bisa membelanjakan begitu banyak, meski uang saku bulanan Anda tidak cukup? Jelas, ibu-ibu ini memiliki beberapa prinsip dasar negosiasi. Faktanya adalah semua yang Anda butuhkan dapat dibeli bahkan dengan kantong yang sederhana.
Jika anak Anda suka menemani ibu ke pasar, atau Anda sering berbelanja di pasar, Anda mungkin bisa belajar langsung trik dan prinsip apa yang ibu gunakan saat menawar. Tetapi jika putra Anda tidak bisa menawar, jangan khawatir Kiat Hippie Saya telah merangkum teknik trading ala ibu yang sering berhasil membuat para trader luluh.
1. Dekati pedagang, lalu mulailah meminta mereka untuk bercerita sebagai langkah pertama menuju keyakinan Anda.
Prinsip ini biasanya diterapkan para ibu saat memilih barang yang akan dibeli. Menggunakan pendekatan persuasif, para wanita ini biasanya memulai cerita dengan pedagang. Biasanya dekat dengan pengalaman hidup. Atau pura-pura akrab dengan bertanya pada pedagang. Bahkan, menyentuh hati pedagang, biasanya kepura-puraan ini akan menguntungkan Anda dalam bentuk potongan harga.
2. Anda harus optimis dan percaya bahwa tidak ada yang mustahil di dunia ini. Jangan pernah pulang sampai harga turun!
Ibu biasanya tidak terlihat lemah di depan pedagang. Meski saudagar itu merasa kasihan dan mengatakan bahwa lamaran sang ibu tidak mendatangkan untung, melainkan membawa kerugian. Bagaimanapun, karena prinsip tetap prinsip, jangan pernah pulang sampai harganya lebih rendah. Anda harus meniru semangat ini. Jadikan dirimu tantangan saat keluar rumah agar semangatmu tak cepat pudar nak!
3. Pastikan Anda bisa berpandangan jauh ke depan. Tepati janji Anda dan pastikan kepada penjual bahwa Anda akan menjadi pelanggan
Mama Poppy sepertinya menyadari bahwa dia akan selalu berbelanja dari vendor yang sama di masa mendatang. Bahkan, jika besok ada wiraniaga lain yang lebih murah, Ibu pasti akan mengulangi kalimat andal yang sama “lebih sedikit lebih baik, oke? Kamu bisa tanda tangan di sini besok, aku janji.” Meski ungkapan ini terdengar basi, pedagang mana pun akan selalu terpancing umpannya. Anda juga bisa mencoba trik ini.
4. Nah, terkadang Anda memang harus menjadi orang yang tidak tahan. Jangan tunda, mulailah menawar dengan setengah harga
Tak ayal, standar penawaran ibu-ibu umumnya 50% dari harga awal. Mengapa? Jawabannya sesederhana jika Anda tidak lulus 50%, biasanya Anda akan mendapat diskon 40%. Jika Anda memulai penawaran dengan 30%, ya, risiko mendapat diskon tidak besar.
Karena negosiasi yang rumit, mereka biasanya berhenti di 10% dari penawaran Anda, dan pada akhirnya Anda hanya mendapatkan harga murah, dan bukan impian ibu super yang “sangat murah”, yang motonya adalah “Setengah harga atau pergi”!
5. Dibandingkan dengan ini, itu sangat menyebalkan. Tapi kalau soal tawar-menawar, Anda bisa membandingkannya dengan toko sebelah.
Mengingat pedagang tidak ingin pembeli pergi dan malah membeli dari pedagang lain, maka tingkat keberhasilan cara ini cukup tinggi. Anda benar-benar dapat membandingkan harga dengan pedagang lain. Eh, tapi kalau benar toko lain lebih murah, kenapa tidak beli di sana saja? Iya, namanya juga banal~
6. Libatkan emosi dan update keterampilan akting mereka secara teratur. Sehingga Anda bisa berpura-pura pergi dan meminta wiraniaga menelepon Anda lagi
Langkah terakhir ini biasa digunakan oleh ibu-ibu yang mau atau tidak mau membeli barang yang ingin mereka jual dengan harga “sangat murah”. Biasanya mereka berpura-pura pergi jika penjual tidak mengabaikan tawaran dan prinsipnya. Trik ini harus diikuti keterampilan akting yang mumpuni. Anda harus terlihat sangat putus asa dan membuat pedagang membutuhkan Anda. Biasanya, setelah Anda berpura-pura pergi, mereka menelepon Anda lagi dan penjual menyetujui tawaran Anda.
Nah, bagaimana dengan warisan ibu-ibu Indonesia yang menawarkan barang dengan harga termurah ini? Apakah Anda bersemangat untuk menyimpannya? Semoga berhasil ya!