Pernahkah Anda berada di titik terendah dalam hidup Anda dan karena itu Anda menjadi pesimis tentang segala hal? Menurut penelitian, semakin pesimis seseorang, semakin tinggi risiko terkena penyakit kardiovaskular daripada mereka yang optimis. Mengerikan bukan?
Atau apakah Anda benar-benar mencoba menghilangkan sisi buruk dari pola pikir yang selalu pesimis dan gagal? Tenang, karena ada pepatah mengatakan bahwa selama masalah yang kamu hadapi masih bersifat duniawi, pasti selalu ada cara untuk mengatasinya. Berikut adalah 6 cara sederhana yang dapat mengubah Anda yang pesimis menjadi Anda yang optimis.
1. Cari sampai kamu menemukan alasan mengapa kamu sering merasa pesimis.
Cari tahu apa yang membuat Anda pesimis. Mungkin ada hal-hal di masa lalu yang membuat Anda merasa tidak mampu melakukan tugas hidup, tetapi Anda tidak menerimanya sebagai bagian dari hidup dan takut untuk memulai hal seperti ini lagi. Anda harus ingat, ketakutan hanya ada di kepala. Lepaskan saja kekhawatiran Anda.
2. Jangan katakan “Aku baik-baik saja dan aku bahagia” dan berusahalah sebaik mungkin untuk bahagia.
Ada yang mengatakan bahwa untuk menjadi bahagia, kita harus berhenti berusaha untuk menjadi bahagia. Semakin banyak kebahagiaan yang Anda kejar, semakin jauh ia menjauh. Kebahagiaan akan datang dengan cara yang tidak Anda duga jika Anda dan hati Anda benar-benar menginginkannya. Anda perlu berhenti memikirkan kegagalan upaya Anda untuk mencapai kebahagiaan dan melakukan lebih banyak hal yang Anda sukai.
3. Apa yang akan Anda lakukan jika hari ini adalah hari terakhir Anda di dunia?
Nah, jika saja hari ini adalah hari terakhirmu, tidakkah kamu ingin melakukan yang terbaik bagaimanapun caranya? beracun dalam pembentukan sifat pesimis? Pompa semangat dalam diri Anda untuk melakukan lebih banyak hal positif. Percayalah, sifat pesimis Anda lambat laun akan tergantikan dengan optimisme dalam segala hal.
4. Berhentilah menyalahkan diri sendiri karena proses membuat kesalahan itu sangat sulit.
Mungkin Anda membuat kesalahan terbesar dalam hidup Anda dan kemudian menyesalinya dan terus mengutuk diri sendiri karena bodoh. Dalam jangka pendek, ini mungkin tidak berdampak buruk bagi Anda. Proses memaafkan diri sendiri harus dimulai dengan pengakuan jujur bahwa Anda telah melakukan kesalahan. Tapi itu tidak berarti Anda harus menyalahkan diri sendiri selama sisa hidup Anda. Maafkan diri sendiri sebelum mengharapkan pengampunan dari orang lain.
5. Berhubungan dengan teman-teman yang optimis akan membantu Anda yang masih pesimis, meskipun sudah menerapkan 4 cara di atas.
Memang, satu-satunya yang bisa mengubah kita adalah diri kita sendiri. Namun, jangan lupa bahwa energi dari lingkungan yang positif juga akan memberikan pengaruh yang besar bagi Anda, membantu Anda untuk berubah. Anda akan menjadi pemecah masalah yang lebih baik jika ada orang di lingkungan Anda yang menurut Anda memiliki sifat lebih optimis daripada Anda.
6. Bersyukurlah pada segala sesuatu yang memberi hidup
Seperti yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer dalam bukunya Bumi Manusia, sebagai pengingat kita untuk selalu bersyukur. Bersyukurlah untuk apapun. Untukmu yang masih bertahan hingga saat ini, meski telah mengalami berbagai kegagalan dan kesalahan. Bagi Anda yang telah berjuang untuk memaafkan diri sendiri. Kepada orang-orang yang selalu berada di sisimu, terima kasih. Semoga rasa syukurmu memaafkanmu sehingga kamu bisa menemukan langkah baru yang penuh dengan optimisme tinggi.
Selamat dan terima kasih, Anda selamat. Jika Anda memiliki teman yang bergumul dengan sifat pesimisnya, ajaklah dia untuk menyimak artikel ini.