Keterbatasan dana menjadi alasan sebagian orang memilih membeli rumah bekas. Namun nyatanya, membeli rumah bekas sebenarnya lebih disarankan daripada menyewa! Apalagi sekarang banyak rumah bekas yang bisa dicicil. Tidak perlu lebih rendah Bagaimanapun bagaimana rumah bekas bisa diubah menjadi baru lagi?
Jika Anda yakin ingin membeli rumah bekas, sebaiknya lakukan survei terlebih dahulu sebelum mentransfer uang secara langsung. Jadi, selama survei ini, periksa dengan cermat kondisi rumah dan pastikan Anda mengajukan beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan. Usahakan untuk tidak melewatkan apapun, karena dengan begitu kamu akan tinggal di rumah ini dalam waktu yang lama.
1. “Bagaimana dengan sertifikat, kan? Sudah SHM? Apakah ada MMB? Akta rumah itu atas namamu, kan?
Selain pengecekan kelengkapan dokumen, Anda juga perlu melakukan pengecekan surat; bermasalah atau tidak. Sebelum Anda dibawa ke kantor pertanahan setempat, pastikan ID tercetak cocok dengan CTP atau QC.
2. “Airnya dari mana ya? Pakai sanyo dari sumur atau langsung dari PDAM?”
Misalnya, jika Anda menggunakan PDAM, berarti Anda perlu menabung untuk membayar tagihan Anda. Jadi, jika sumur, pastikan Sanyo otomatis terhubung ke keran kamar mandi sehingga Anda tidak perlu menghidupkan dan mematikan mesin.
3. “Bagaimana listriknya? Sudahkah Anda menggunakan token momentum atau masih membayar setiap bulan setelah fakta?
Sebenarnya sama saja dengan air, maksud saya soal kelistrikan supaya bisa mengatur budget tiap bulan nanti. Oya, pastikan juga tanyakan kekuatan apa. Takutnya nanti jadi kecil dan sering jatuh saat bergerak. Itu benar, jorok!
4. “Sistem pembayaran apa? Tunai, hipotek atau bank uang tunai tapi berapa cicilannya?
Padahal, ini adalah pertanyaan pertama yang harus Anda tanyakan saat ingin membeli rumah. Karena dari sini Anda bisa mengetahui besarnya biaya yang akan dikeluarkan. Selain itu, tanyakan juga apakah ini akan diputuskan langsung antara penjual dan pembeli, atau melalui perantara?
5. “Bagian X ini rusak sebelum digunakan, apakah akan diperbaiki atau diperbaiki dulu?”
Biasanya saat dijual, rumah bekas memiliki beberapa cacat. Nah, untuk memudahkan keduanya, lebih baik tanyakan di atas. Jadi Anda juga bisa menyiapkan langkah-langkah penggalangan dana jika Anda benar-benar perlu memperbaiki bagian rumah yang rusak. Atau cukup atur sesuai kesepakatan, misalnya minta diperbaiki, tapi dinaikkan harganya.
6. “Kalau nanti mau sholat, masjid terdekat sebelah mana?”
Tentunya Anda tidak ingin ibadah Anda terganggu setelah Anda beraktivitas nanti, bukan? Nah, jadi coba ajukan pertanyaan ini agar ibadahnya lancar.
7. “Apakah ada acara komunitas atau donasi? Misalnya seperti arisan atau menggaji ibu rumah tangga.”
Nah, agar tetangga tidak mengobrol, lebih baik tanyakan hal-hal seperti itu di awal. Jadi ketika saatnya tiba, Anda tidak akan heran jika ternyata ada acara sosial yang berlangsung di daerah tempat tinggal Anda. Biarkan saya menyisihkan waktu dan jadwal juga, oke?
8. “Bagaimana dengan keamanan? Apakah ada kasus pencurian? Ada patroli malam, kan?
Tidak ada salahnya untuk meributkan hal seperti ini karena memang penting agar Anda bisa meningkatkan kewaspadaan. Minta penjual untuk jujur memberitahu Anda jika pernah terjadi kasus pencurian sehingga Anda bisa mempersiapkan langkah yang aman.
Padahal, selain delapan hal yang sudah disebutkan di atas, masih banyak lagi pertanyaan yang harus Anda ajukan. Misalnya, untuk apa Anda menggunakan atap, fondasi rumah seperti apa, atau bahkan kekhawatiran umum tentang masuknya serangga ke dalam rumah. Serius, lebih baik ruwet dan cerewet dulu daripada harus bayar lalu menyesal, karena ada hal-hal yang tidak kamu ketahui sebelumnya.