Ada beberapa hal yang membuat sekolah atau kuliah menjadi tidak menyenangkan. Salah satunya adalah hairraid bagi siswa laki-laki. Pelajaran ini, yang tujuannya masih diragukan, paling ditakuti oleh siswa laki-laki yang lebih menyukai rambut panjang.
Razia pada rambut juga terkadang dilakukan sembarangan. Karena potongan rambut guru yang tidak beraturan, para “korban” dipotong rambutnya. Buat kamu yang masih sering di-razia, berikut beberapa tips cara menghindarinya.
1. Palsu sakit, alasan paling klasik yang sering digunakan untuk munculnya plak rambut, cara ini cukup efektif dan bermanfaat
Cara paling klasik untuk menggunakannya adalah dengan berpura-pura sakit agar bisa berobat di kantor UKS. Cara ini memiliki tingkat keberhasilan 50 persen mengingat cara ini sering digunakan oleh siswa lain. Jika berhasil, cara ini menjadi yang paling menguntungkan. Selain dicabuti rambut dari bawah gunting algojo, Anda juga bisa mendapatkan teh manis hangat dan snack dari petugas UKS.
2. Menata rambut Anda, gunakan lipstik dan topi sebagai kamuflase agar rambut Anda terlihat pendek.
Gaya rambut, penggunaan lipstik, dan memakai topi semuanya berisiko ketahuan. Cara ini juga cukup meyakini karena Anda harus membawa barang-barang ini setiap saat. Pasalnya, tidak ada jadwal pasti untuk hair raid. Cara ini juga belum tentu berhasil jika guru yang hendak melakukan razia memiliki tingkat kejelian yang tinggi.
3. Bersembunyi di toilet, ruang makan, sebelum perpustakaan dan tunggu sampai serangan rambut selesai.
Biasanya kabar tentang penyerbuan menyebar satu atau dua jam sebelum dimulai. Penggerebekan juga biasanya dilakukan dalam waktu satu jam setelah istirahat pertama. Jika Anda sudah mengetahui dan telah mengumpulkan banyak informasi yang dapat dipercaya tentang penggerebekan, Anda hanya perlu menghindarinya dan mengunjungi tempat-tempat seperti toilet, kantin, atau perpustakaan.
Bersembunyi di toilet berisiko paling tinggi ketahuan karena guru sudah mengetahui modus ini. Namun, Anda masih memiliki kantin yang jarang disentuh oleh para guru. Selain itu, Anda juga bisa pergi ke perpustakaan. Guru tidak akan curiga dengan anak-anak di perpustakaan karena menurut mereka perpustakaan adalah tempat siswa berprestasi yang tidak boleh berambut. kacau.
4. Berpura-pura menjadi korban kecelakaan dan memakai ikat kepala atau bisa “melompat cantik” melewati gerbang belakang sekolah
Salah satu cara yang paling disengaja untuk melakukan ini adalah berpura-pura menjadi korban kecelakaan. Anda hanya membutuhkan perban dan obat merah. Minta pacar Anda untuk membalut kepalanya dan menambahkan obat merah agar lebih meyakinkan. Cara ini 100 persen efektif mencegah razia. Atau “lompatan indah” di gerbang belakang sekolah. Cara ini membutuhkan banyak tekad karena jika Anda ragu dan ketahuan, Anda bisa mengalami masalah yang jauh lebih besar dari sekadar kerontokan rambut.
Nah, berikut beberapa tips cara menghindari rambut rontok di sekolah. Dengan sedikit tipu daya, Anda bisa menghindari gunting dan silet guru. pembunuh, Kanan?