Kebanyakan perempuan mengeluh ketika volume darah haid yang keluar saat haid terlalu banyak. Pembalut harus sering diganti, belum lagi efeknya yang menyebabkan kram perut dan sakit kepala. Tetapi bagaimana jika semuanya terjadi sebaliknya? Saat volume darah haid tidak seberat biasanya. Baru pada hari ketiga haid darahnya surut.
Jangan kira kamu sudah tidak subur lagi, berikut adalah penyebab mengapa volume darah haid kamu kurang dari normal.
1. Anda mungkin mengalami banyak stres akhir-akhir ini, disadari atau tidak.
Hormon kortisol yang dihasilkan oleh stres menekan aksi hormon estrogen yang berperan dalam siklus menstruasi. Hal inilah yang membuat darah haid yang keluar lebih sedikit. Parahnya, menstruasi juga bisa tertunda.
2. Produksi hormon tiroid yang berlebihan juga bisa menyebabkan ketidakteraturan menstruasi.
Hormon tiroid memiliki fungsi mengatur metabolisme dalam tubuh. Jika produksinya terlalu banyak, maka metabolisme tubuh juga akan lebih cepat. Salah satu pemicunya adalah asupan yodium yang berlebihan.
Selain mempengaruhi tekanan darah dan detak jantung, hormon tiroid yang berlebih juga membuat periode menstruasi menjadi lebih singkat atau tidak banyak mengeluarkan darah, seperti disampaikan Prof Dr Shri Hartati Kariadi Sp PD di Kompas.
3. Perubahan berat badan yang cukup mendadak dapat memengaruhi latar belakang hormonal, termasuk yang berperan dalam menstruasi.
Ini karena bahan kimia dalam tubuh sangat sensitif dan dapat menyebabkan periode yang lebih pendek atau penurunan jumlah darah.
4. Anda mungkin sedang hamil atau mengalami masalah reproduksi karena ketidakseimbangan hormon.
Tanda awal kehamilan adalah pendarahan implantasi, yang biasanya muncul sebagai bercak darah dan sering disalahartikan sebagai menstruasi. Bercak darah bukan hanya tanda kehamilan, tapi juga bisa menandakan kehamilan ektopik atau ekstrauterin, serta PCOS. (sindrom ovarium polikistik).
5. Penggunaan alat kontrasepsi dapat mempersingkat hari haid karena jumlah darah haid yang dihasilkan relatif lebih sedikit.
Kutipan halo sehat, alat kontrasepsi berupa pil KB atau spiral memiliki resiko mengganggu kestabilan hormon dalam tubuh. Hal ini menyebabkan penurunan volume darah haid hingga haid benar-benar berhenti. Tidak hanya pil KB yang dapat mempengaruhi menstruasi, tetapi juga obat-obatan seperti NSAID (Advil, Naprosin, Ibuprofen, dll.), Antidepresan, dan steroid.
6. Anda yang sudah mulai memasuki usia menopause biasanya mengalami menstruasi yang lebih sedikit.
Masa transisi menjelang menopause atau perimenopause menyebabkan tubuh secara perlahan mengalami perubahan hormonal. Itu juga yang mengurangi aliran darah menstruasi. Biasanya mulai terjadi di atas usia 40 tahun.
Selain faktor di atas, darah haid yang biasanya rendah juga bisa disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup yang kurang baik seperti terlalu sering begadang, terlalu banyak minum kafein, merokok, dan minum alkohol.
Jadi jangan panik jika darah menstruasi Anda sedikit, perbaiki gaya hidup dan perhatikan aliran menstruasi Anda dalam tiga bulan ke depan. Jika ada keluhan yang berlanjut, segera temui dokter, semuanya baik-baik saja!