Siapa yang tidak tahu jahe? Salah satu jenis rempah yang populer di Indonesia ini masih satu rumpun dengan kunyit, kenkur, lengkuas, lavak tema, dan tema hitam. Penggunaannya pun beragam, bisa digunakan sebagai condiment di dapur, sebagai bahan tambahan untuk menyiapkan makanan ringan, sebagai bahan dasar minuman hangat. Harga jahe sedikit naik akhir-akhir ini karena penggunaannya sebagai suplemen yang dipercaya mampu melindungi dari virus corona.
Jadi, sementara sebagian dari Anda masih di rumah, kenapa tidak luangkan waktu sejenak lambat Apakah hanya untuk menanam jahe? Anda tidak perlu memiliki pekarangan terlebih dahulu karena media pot bisa digunakan untuk menanam jahe. kantong plastik, atau tas. Anda dapat menggunakan hasil panen nanti untuk mengisi kembali persediaan rempah-rempah Anda di rumah, atau menyimpan bahan-bahan untuk membuat minuman hangat Anda sendiri. Yang jelas, tidak perlu lagi membeli barang-barang mahal. Berikutnya Kiat Hippie jelaskan cara menanam jahe di rumah agar bisa dipraktekkan nanti.
Varietas atau jenis jahe yang populer di pasaran
1. Jahe gajah (jahe putih besar)
Jahe gajah memiliki rimpang yang besar dan tebal dibandingkan varietas lainnya. Jahe ini paling disukai di pasar internasional karena rasanya yang tidak terlalu pedas. Jahe gajah juga sering disebut sebagai jahe badak (Jawa Barat), jahe eland (Kuningan) dan jahe limau (Jawa Timur).
2. Jahe Emprit (jahe putih kecil)
Umbi Jahe Emprit berukuran kecil dan bersisik, berwarna putih kekuningan, berdiameter 3-4 cm, varietas ini dipanen setelah cukup umur. Jahe emprit memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan jahe gajah karena kandungan minyak atsirinya yang lebih tinggi. Ada juga yang menyebut jahe emprit jahe sunti.
3. Jahe merah
Ukuran rimpang jahe merah lebih kecil dibandingkan dengan jahe emprit. Umbi berukuran kecil, bersisik, berbau menyengat, dari merah hingga jingga muda, berdiameter sekitar 4-4,5 cm. Dibandingkan dengan jahe gajah dan jahe emprit, jahe merah memiliki rasa yang paling pedas. Oleh karena itu, sering digunakan untuk obat herbal.
Cara menanam jahe
1. Pilih bibit jahe yang berkualitas baik untuk ditanam
- Pilih bibit jahe yang diambil langsung dari kebun atau lahan pertanian Anda, dari tanaman yang sehat dan bebas hama. Jangan gunakan jahe yang dibeli di pasaran.
- Pastikan bibit jahe sudah memasuki usia tua (sekitar 9-12 bulan), rimpang mulus, tidak ada bagian yang cacat atau busuk, dan warnanya cemerlang.
- Bilas dengan banyak air dan biarkan tumbuh tunas. Simpan di tempat sejuk kurang lebih 1-1,5 bulan tanpa membiarkan biji jahe mengering.
2. Menabur atau menyemai benih jahe
- Potong rimpang jahe dengan tangan masing-masing 3-5 mata tunas.
- Rendam akar jahe dalam larutan fungisida selama kurang lebih 1 menit, lalu angin-anginkan kembali.
- Siapkan kotak kayu, taruh abu parut atau sekam padi di bagian bawah. Taruh selapis biji di atasnya, taburi dengan lebih banyak sekam sesuai selera, taruh lebih banyak biji di atasnya, dan seterusnya, dan di bagian paling atas biji tutupi lagi dengan sekam padi.
- Setelah 2-4 minggu, bibit akan tumbuh, artinya bibit siap ditanam.
3. Siapkan lingkungan pendaratan
- Siapkan media tanam dan pot minimal 30×35 cm.
- Campurkan tanah, sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Aduk sampai rata dan tambahkan ke dalam panci sampai sekitar 1/4 bagiannya.
Cara menanam jahe kantong plastikkurang lebih teknik penyiapan media tanamnya sama seperti yang sudah dijelaskan di atas.
- Cara menanam jahe dalam kantong
- Siapkan sekantong beras, lipat setengah bagian atas kantong ke dalam.
- Campurkan tanah, sekam dan pupuk dengan perbandingan 2:1:1. Sisakan sekitar 10 cm ruang kosong di bagian atas.
4. Teknik Menanam Jahe
Waktu yang ideal untuk menanam jahe adalah pada awal musim hujan, sekitar bulan September atau Oktober, karena jahe yang baru ditanam membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh. Berikut cara menanam jahe yang benar :
- Buat lubang tanaman sedalam 3-7,5 cm dan beri jarak sekitar 3-5 cm.
- Masukkan biji jahe ke dalam setiap lubang tanam, tengkurap dengan kuntum menghadap ke atas. Tutupi dengan tanah dan padatkan, tetapi jangan tutup pucuknya.
- Bilas dengan air agar tanah tetap lembab, namun jangan berlebihan karena biji jahe dapat membusuk. Letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.
- Awasi dan tunggu satu minggu, jika kecambah belum tumbuh, periksa benihnya. Jika benih busuk, gantilah dengan benih baru.
Perawatan dan pemeliharaan tanaman jahe agar hasil panen baik dan melimpah
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari pada sore hari dengan memperhatikan kondisi tanah. Penyiraman juga dapat mempermudah panen. Nantinya, Anda bisa menyirami tanaman jahe 3 hari sebelum panen untuk memudahkan proses pemetikan umbi.
2. Sulaman
Dalam waktu 2-3 minggu setelah tanam, menyulam atau mengganti bibit dengan tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal. Hal ini dilakukan agar selanjutnya mendapatkan return yang maksimal.
3. Pemupukan
Setelah pemberian makan pertama, saat tanaman berumur satu bulan, jahe diberi makan setiap dua bulan. Pupuk dapat berupa pupuk kandang. Pemupukan ini bisa dilakukan 3 kali sebelum panen.
4. Penyiangan
Penyiangan atau pembersihan gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman setiap 2-3 minggu sekali agar unsur hara tidak terserap oleh tanaman pengganggu.
5. Akumulasi / melonggarkan
Tanaman jahe membutuhkan sirkulasi udara dan air yang baik. Oleh karena itu media tanam harus selalu gembur. Pelonggaran pertama bisa dilakukan saat tanaman jahe sudah tumbuh 3-4 batang semu. Lakukan ini 2-3 kali tergantung kondisi tanah.
Waktunya telah tiba, waktu panen!
Koleksi tanaman jahe dapat disesuaikan dengan tujuan penggunaannya. Jika jahe akan dijadikan bumbu masakan di dapur, maka anda bisa memanen jahe pada umur 4 bulan, mematahkan rimpang seperlunya lalu menyisakan rimpang yang tersisa hingga tua. Meskipun jahe kualitas tinggi dapat dijual, waktu panen yang tepat adalah umur 10–12 bulan. Ciri-cirinya: warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan layu di batang maupun di atas tanah. Cara memasak jahe dengan baik:
- Buang tanah yang tumbuh terlalu tinggi dengan alat seperti garpu.
- Cungkil dan berhati-hatilah agar tidak merusak atau menggores akar jahe.
- Kupas jahe hingga lepas dari tanahnya, lalu keringkan menggunakan papan atau daun pisang selama kurang lebih 1 minggu.
- Pertahankan suhu tetap rendah dengan membagikan jahe daripada menumpuknya.
Panen menjelang musim hujan yang jatuh pada bulan Juni-Agustus. Jika Anda tidak sempat memanen di akhir musim kemarau, Anda bisa memanen di musim kemarau berikutnya. Pemanenan pada musim hujan akan membahayakan rimpang karena lebih rentan rusak dan menurunkan kualitas rimpang yang masih berada di dalam tanah.
Berikut beberapa cara menanam jahe di rumah: jahe gajah, jahe emprit, atau jahe merah. Anda tidak perlu menyiapkan lahan yang luas karena bisa menggunakan pot. kantong plastik, atau tas. Jika Anda merawatnya dengan baik, maka hasil panen jahe akan berkualitas baik, melimpah dan tentunya menguntungkan. Semoga beruntung!