Alpukat adalah buah yang tidak bisa matang di pohon, sehingga harus dipanen dan disimpan hingga matang sepenuhnya. Proses pemasakan ini disebabkan adanya gas etilen yang dikeluarkan oleh buah. Jadi semakin banyak gas etilen yang diselimuti, semakin cepat buah ini matang. Gas etilen tidak hanya ditemukan pada alpukat, tetapi juga pada buah-buahan lain seperti apel dan pisang.
Sedangkan cara memeras buah alpukat agar matang merata dan tidak cepat busuk? Beberapa cara di bawah ini patut dicoba!
NB : Sebaiknya alpukat yang akan dimatangkan masih mentah dengan ciri kulit buahnya masih hijau segar. Tapi kalau sudah setengah jadi, maka waktu penyimpanannya bisa disesuaikan ya!
1. Gunakan cara lama! Yakni, mencelupkan buah alpukat ke dalam nasi.
Cara pemasakan alpukat ini sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia. Gas etilen yang terperangkap ditambah suhu beras yang tinggi dapat mempercepat pematangan alpukat. Anda juga bisa mematangkan pepaya, pisang, dan mangga dengan cara ini. Jika tidak menggunakan nasi, bisa diganti dengan tepung.
Masukkan nasi ke dalam wadah yang sudah disiapkan hingga setengah penuh. Taruh alpukat di atas nasi, lalu tambahkan nasi lagi untuk mengubur alpukat. Tutup wadah dengan rapat, lalu ambil alpukat setelah 2-3 hari.
2. Salah satu trik populer adalah menutupi ujung alpukat dengan kertas tisu. Pernahkah kamu mencoba?
Bagian ujung bekas batang alpukat membusuk terlebih dahulu karena mudah terkontaminasi udara dan bakteri dari luar. Nah, cara ini memaksimalkan pematangan buah dengan meminimalkan pembusukan yang seringkali dimulai dari ujung buah.
Potong ujung batang untuk merangsang keluarnya gas etilen. Luka sayatan ditutup dengan kertas tisu dan lakban untuk mencegah oksidasi yang dapat menyebabkan daging buah membusuk. Simpan di ruangan gelap, lalu periksa hasilnya setelah sekitar 2 hari.
3. Menusuk buah alpukat dengan tusuk gigi juga bisa menjadi alternatif agar daging buahnya cepat matang.
Mengapa disembelih? Dengan demikian, kerusakan pada janin akan mempercepat proses pematangan janin. Misalnya, bagian buah yang memar akan lebih cepat melunak dibandingkan bagian lainnya. Nah, tusuk gigi ini berfungsi sebagai pengganti gagang. Namun, alpukat masih terasa seperti di pohon, sehingga lebih cepat matang. Meski terdengar aneh, cara ini terbukti mempercepat pematangan buah yang sering dilakukan pada buah nangka dan sawo. Cara ini relatif sederhana, namun kekurangannya adalah daging di tempat tusukan akan sedikit menghitam.
Masukkan tusuk gigi yang sudah dikupas ke dalam bekas tangkai hingga menembus lubang buah alpukat. Kemudian diamkan di tempat gelap selama kurang lebih 2-3 hari sampai matang.
4. Simpan alpukat bersama buah lain yang sudah matang dan dibungkus rapat.
Gas etilen yang dikeluarkan buah matang akan mempercepat proses pematangan alpukat. Anda bisa menggunakan pisang, apel, tomat atau pepaya. Namun jika misalnya tidak ada buah di atas, Anda cukup memasukkan alpukat ke dalam kantong kertas yang tertutup rapat.
Masukkan alpukat bersama salah satu buahnya: pisang, apel, tomat, atau pepaya ke dalam kantong kertas. Bungkus rapat dan simpan di lemari. Buka paket setelah 2 atau 3 hari.
5. Alpukat juga bisa dimatangkan dengan memasukkannya ke dalam oven atau gelombang mikro Di Sini! Cocok jika Anda akan menggunakan alpukat sebagai bahan masakan.
dalam oven atau gelombang mikro, buah akan dipanaskan dengan suhu tinggi sehingga daging buah menjadi lunak. Namun hasilnya akan berbeda dengan rasa buah alpukat yang dimatangkan dengan cara-cara sebelumnya. Sehingga lebih cocok untuk dimasak atau diolah, daripada untuk dikonsumsi langsung.
Dengan oven:
Memanaskan lebih dulu oven ke suhu sedang. bungkus buah alpukat pelapis Alumunium, lalu panaskan di oven kurang lebih 10 menit.
Gelombang mikro:
Microwave pada suhu sedang. Tusuk alpukat dengan garpu. Tikar untuk piring gelombang mikro serbet atau kain, lalu letakkan alpukat di atasnya. Panaskan hingga matang.
Beberapa cara pematangan alpukat di atas tentunya memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda-beda tergantung dari kematangan alpukat, suhu ruangan, dan proses pemasakan. Yang perlu diperhatikan adalah kondisi buah alpukat tersebut, apakah buah alpukat tersebut masih mentah atau setengah matang. Ini diperlukan untuk menentukan berapa lama alpukat akan disimpan. Karena jika terlalu sering mengecek kematangan alpukat, gas etilen akan terlepas sehingga memperlambat proses pematangan alpukat.
Jadi, jika ada potongan alpukat matang yang tidak ingin Anda makan, Anda bisa menyimpannya di lemari es, merendamnya terlebih dahulu dengan air jeruk nipis untuk memperlambat oksidasi, ingat untuk memasukkannya ke dalam wadah kedap udara. Tapi kalau kamu punya alpukat mentah yang sudah diiris, jangan khawatir, buat saja resep ini 🙂
Demikian, semoga bermanfaat!