Ciri obat kadaluarsa yang harus diperhatikan. Buang atau kembalikan jika ditemukan

Beberapa waktu lalu, dikabarkan seorang ibu hamil mengonsumsi vitamin B6 kadaluarsa dari Puskesmas di dekat rumahnya. Akibatnya, ia merasa mual, pusing, dan penurunan berat badan yang signifikan. Toh selama ini kita belum bisa menghindari peredaran obat kadaluarsa. Bahkan, BPOM masih sering mengingatkan warga untuk selalu mewaspadai peredaran obat kadaluwarsa. Karena perubahan komposisinya, obat kadaluarsa bisa sangat berbahaya dan menimbulkan sejumlah gangguan pada tubuh.

Untuk berjaga-jaga, jika menemukan obat dengan ciri-ciri sebagai berikut, sebaiknya dibuang atau dikembalikan ke apotik ya! Obatnya mungkin sudah kadaluarsa.

1. Obat kadaluarsa biasanya memiliki kemasan yang rusak atau bocor saat dijual atau diberikan sebagai hadiah.

kerusakan kemasan atau kapsul via puskesmassungkai.wordpress.com

Kerusakan ini biasanya memanifestasikan dirinya sebagai terik, perforasi, atau kebocoran paket. Kurang setuju kalau kemasan obatmu seperti ini ya?

2. Obat berbentuk kapsul biasanya lunak, lengket dan menempel satu sama lain.

softgel melalui www.thehealthcloud.co.uk

Kapsul terbuat dari gelatin yang bersifat breathable dan mudah rusak, jika terlalu basah air akan merembes ke dalam gelatin sehingga kapsul menjadi lembek. Terkadang dimensi, ketebalan, atau panjang juga berubah.

3. Kalau obatnya berbentuk tablet, biasanya mudah retak dan hancur.

tablet mudah diretas melalui review.bukalapak.com

Tablet kadaluarsa ini memiliki tekstur yang rapuh dan mudah pecah, terutama saat dihancurkan. Ada juga yang permukaannya bercak kotor, tapi tidak rata.

4. Prasasti di tablet mulai menghilang saat kedaluwarsa.

surat itu mulai menghilang melalui www.nationaljournal.com

Sepintas, tulisan pada olahan ini mungkin tidak begitu kentara. Yang pasti, coba cari di tempat terang ya?

5. Untuk obat-obatan berbentuk bubuk yang sudah kadaluarsa biasanya bubuknya saling menempel.

Obat bubuk mudah menggumpal via kensdayne.wordpress.com

Sementara obat berbentuk bubuk cenderung memiliki tekstur yang besar, bubuk kadaluarsa cenderung menggumpal dan sedikit lembap. Hati-hati jika menemukan obat berbentuk bubuk.

6. Selain tulisan yang terhapus, warna dan rasa obat juga berubah

selera sudah berubah melalui review.bukalapak.com

Biasanya warna tablet, kapsul atau bubuk kadaluarsa menjadi lebih pucat dan mudah berubah. Rasanya memang pahit, tapi tidak sepahit obat biasa.

7. Untuk obat dalam bentuk sirup biasanya setelah tanggal kadaluarsa teksturnya berubah menjadi lebih cair. Dia tidak gemuk lagi!

kurus sekali via blog.tribunjualbeli.com

Selain perubahan kekentalan, obat sirup kadaluarsa biasanya juga memiliki partikel kecil yang mengambang. Untuk mengeceknya, Anda bisa menuangkan sirup ke dalam sendok. Warnanya menjadi keruh, bau dan rasanya berubah menjadi lebih tajam.

8. Untuk obat dalam bentuk gel, salep atau krim, akan ada gumpalan di dalamnya jika sudah kadaluwarsa.

tekstur tidak merata via skincarevibes.com

Biasanya benjolan ini dapat ditemukan di bagian samping atau sudut obat. Gumpalan ini cenderung menebal, membuat komposit terlihat seperti terpisah atau mengeras. Warna dan baunya berubah.

Anda patut curiga jika obat yang Anda beli memiliki harga yang jauh lebih murah dari obat biasa. Untuk bentuk sediaan garis-garisAnda dapat melihat tanggal kedaluwarsa tercetak di atasnya dinaikkan. Hindari obat-obatan yang dicetak dengan tinta, karena biasanya oknum dapat dengan mudah menghapusnya dan membuat tanggal kadaluarsa baru. Kalau kamu punya obat kedaluwarsa di rumah, segera buang dengan mengeluarkan semua obat dari wadahnya agar tidak disalahgunakan, ya!