Jangan Menahan atau Mengabaikan, Inilah 7 Bahaya Menahan Emosi Fisik dan Mental

emosi yang tertekan Hal ini mungkin terlihat sepele, dan sering kita lakukan secara tidak sadar. Namun tahukah Anda akibat buruk apa saja yang bisa menyebabkan seseorang terlalu sering menahan emosi? Seperti yang Anda ketahui, penekanan emosi dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Namun tak banyak yang tahu bahwa ternyata menyembunyikan emosi juga bisa memengaruhi kesehatan fisik.

Sesuatu yang aneh konsekuensi negatif yang dapat ditimbulkan oleh emosi yang terpendam? Simak ulasan dari Kiat Hippie Berikutnya!

1. perubahan suasana hati Tidak hanya dialami oleh mereka yang PMS atau ibu hamil, tapi juga mereka yang suka menahan emosi.

perubahan suasana hati melalui www.everydayhealth.com

Merasa tertekan akibat sering menahan emosi dapat mengakibatkan suasana hati menjadi tidak stabil dan sering berubah tiba-tiba. Mengubah suasana hati Ekstrem tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga dapat meningkatkan amukan. Ini karena emosi yang tersembunyi dapat membuat emosi semakin tidak terkendali dan dapat meledak kapan saja.

2. Meskipun Anda tidak menderita maag, Anda terus-menerus muntah.

sering mual via www.medicalnewstoday.com

Salah satu akibat terlalu sering menyembunyikan emosi adalah gangguan pencernaan. Hal ini bisa terjadi karena ada saluran usus yang berhubungan erat dan langsung dengan otak. Jika otak mengalami stres, maka akan berpengaruh pada usus sehingga menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, kembung, sakit perut, sembelit, bahkan diare.

3. Menyebabkan peradangan dan reaksi alergi. Jangan heran jika Anda tiba-tiba mengalami batuk atau sesak napas karena hal tersebut.

batuk dan sesak napas melalui www.medicalnewstoday.com

Emosi yang terlalu sering ditekan juga bisa menyebabkan peradangan. Emosi yang diblokir dan tidak dilepaskan dapat menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, yang dapat menyebabkan peradangan kronis dan menyebabkan kondisi seperti batuk, asma, dan alergi lainnya.

5. Mudah merasa lelah akibat beban mental yang menumpuk setiap hari.

mudah lelah via www.medicalnewstoday.com

Pernahkah Anda merasa lelah sepanjang waktu? Ini mungkin karena Anda terlalu sering menahan emosi. Emosi yang tidak tersalurkan dapat menumpuk dan tertekan, menjadi beban yang dapat menyebabkan kelelahan mental bahkan kelelahan fisik. Rasa lelah yang ekstrim ini harus segera diatasi karena dapat mengganggu konsentrasi dan aktivitas sehari-hari.

5. Anda tanpa sadar mengalami kesulitan tidur yang menyebabkan insomnia. Nah, bagaimana Anda ingin menjadi bugar?

masalah tidur via id.pinterest.com

Dampak yang paling dirasakan saat terlalu banyak emosi adalah kecemasan. Kecemasan dan kegelisahan dapat mengganggu jam tidur sehingga menyebabkan insomnia. Gejala insomnia yang paling umum adalah ketidakmampuan untuk tertidur atau tidur nyenyak. Hal tersebut tentu mengurangi kualitas tidur Anda dan membuat tubuh Anda kurang istirahat.

6. Kamu yang menjaga emosi berisiko terkena penyakit serius dibanding mereka yang menyalurkan emosi

penyakit psikosomatis melalui www.scientificamerican.com

Selain menurunkan imunitas tubuh, energi negatif dari emosi yang terpendam bisa meningkatkan risiko penyakit fatal seperti kanker dan penyakit jantung. Kemungkinan risiko penyakit lainnya adalah tumor, kekakuan sendi, pengerasan pembuluh darah, dan keropos tulang. Tak heran, penelitian dari Harvard School of Public Health menunjukkan bahwa risiko kematian dini meningkat sebesar 35 persen pada orang yang sering menekan emosinya, dibandingkan dengan orang yang terbiasa menyalurkan emosinya ke arah yang benar.

7. Stres terus-menerus yang dapat menyebabkan depresi

Jika Anda menjaga emosi Anda terkunci, itu dapat menyebabkan stres terus-menerus. Emosi yang ditahan terlalu lama tanpa arah bisa membuat Anda semakin tertekan. Pada tahap yang lebih parah, stres yang menetap dan tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi depresi.

Untuk menghindari efek buruk tersebut, coba cari cara distribusi emosional sehat. Anda bisa mencoba menulis, bercerita kepada orang-orang terdekat, atau bahkan berkonsultasi dengan bantuan profesional jika perlu. Tidak ada salahnya untuk mengekspresikan emosi, akui dan terima emosi apa pun yang Anda rasakan sehingga Anda tidak perlu menyimpannya sendiri.