Khotbah Kolose 3 12 17 – Dan apa pun yang Anda katakan dan lakukan, lakukanlah dalam nama Tuhan Yesus dan bersyukurlah kepada-Nya, bersyukurlah kepada Allah Bapa. (Kolose 3:17 TB)
Saya masih belajar psikologi, meskipun saya memiliki pendidikan agama. Penulis masih ingat ketika dosen menjelaskan hierarki kebutuhan Maslow – lima kebutuhan dasar manusia – yang terdiri dari kelangsungan hidup fisik, rasa aman, rasa memiliki dan cinta, rasa hormat dan pembenaran. dan tunjukkan diri Anda kepada orang lain. Dari lima persyaratan yang tercantum di atas, penghargaan award relevan dengan topik artikel hari ini.
Khotbah Kolose 3 12 17
Saat ini, banyak orang membantu dan menyemangati orang lain hanya karena mereka ingin dilihat sebagai orang yang baik dan penolong. Namun, kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain tidak bisa dibandingkan dengan kebaikan yang dia berikan kepada kita.
Tidak Perlu Berbohong
Melalui artikel hari ini, penulis ingin para pembaca selalu mengingat bahwa membantu sesama bukanlah sebuah pujian, melainkan sebuah pahala dari anugerah-Nya yang tak tergantikan. Jika pembaca bukan yang disebutkan di atas, bagikan artikel hari ini kepada anggota keluarga, kerabat, teman atau kenalan yang masih salah memberi. Tuhan Yesus, syukur kepada Allah, Bapa kami” (Kolose 3:17).
Apa yang menentukan perkataan dan tindakan kita dalam hidup ini? Mengapa yang satu begitu lembut dan bermartabat dalam ucapan dan tindakan, sementara yang lain kasar dan dengan mudah mengucapkan kata-kata kotor dan kutukan? Tentu banyak faktor yang bisa mempengaruhinya. Ada faktor karakter dan identitas yang terkait, faktor lingkungan yang menciptakan dan mempengaruhi mereka, faktor situasional dan motif tertentu, faktor dominasi dan kemunduran, dll.
Tentu saja, orang Kristen di Kolose menghadapi banyak faktor yang dapat membentuk iman mereka. Salah satunya adalah Gnostisisme. Pemahaman ini, pemahaman bahwa dunia material itu buruk dan kotor, membentuk ucapan dan perilaku masyarakat atau moral masyarakat. Karena dunia material itu buruk, tubuh manusia juga kotor dan buruk. Tubuh kotor dan jahat ini harus ditahan agar tidak membusuk melalui berbagai ritual yang “memotong” tubuh. Misalnya, agar tidak serakah, seseorang harus “memanjakan” tubuh dengan puasa yang berat.
Rasul Paulus memiliki ajaran yang berbeda tentang hal ini daripada kaum Gnostik. Tubuh manusia itu sendiri tidaklah buruk. Bahkan Tuhan memiliki “daging” di dalam Yesus – menjadi daging – menjadi daging – menjadi manusia untuk memahami karya keselamatan-Nya (Kolose 1:19, 22). Paulus memanggil orang Kristen untuk mengatur dan menjalani kehidupan moral bukan dari titik awal tubuh ini, yang jahat, tetapi karena kita dipanggil sebagai umat pilihan Tuhan, diberkati dan dikasihi olehnya.
Sifat-sifat Umat Pilihan Allah
Perkataan dan perbuatan kita baik dan bertanggung jawab atas kasih Allah Bapa dalam Kristus sebagai bentuk syukur (anamnesis). Amin. Ada pepatah lama: palu memecahkan kaca dan palu menghancurkan baja. Arti dari peribahasa ini adalah jika kita menjadi seperti kaca maka kita akan mudah basah. Saat masalah muncul, kita mudah frustrasi, menyerah, marah, dan putus asa. Jika kita menjadi seperti kaca, maka kita juga rentan terhadap pengaruh. Saat berinteraksi dengan orang lain, kita mudah marah atau sakit hati. Ibarat kaca, benturan sekecil apa pun bisa memecahkannya.
Berbeda dengan baja. Kelas mental adalah pola pikir yang selalu positif dan tetap bersyukur walaupun menghadapi berbagai masalah. Selembar baja dibentuk dengan pukulan berulang kali dengan palu. Setiap pukulan palu pada baja memang menyakitkan, tetapi itu adalah proses yang membentuk baja menjadi sesuatu yang berguna.
Tuhan menciptakan hidup kita. Itu tidak terjadi, Tuhan bahkan mengubah hidup kita. Kolose 3:12-17 berbicara tentang kehidupan Kristen yang diciptakan, diubah, dan diperbarui oleh Allah melalui kuasa Roh Kudus. Semua kehidupan duniawi dibunuh dan dihancurkan. Orang Kristen yang hidup di dalam Kristus akan diperbarui dan menjadi manusia baru. Menjadi orang baru tidak berarti melakukan operasi plastik pada wajah, hidung, rambut, atau menciptakan penampilan yang berbeda. Menjadi manusia baru ibarat baju zirah yang dibentuk oleh hantaman hidup dan ujian Tuhan untuk menggerogoti karakter duniawi kita.
Oleh karena itu, tubuh jasmani kita bukanlah indah atau indah, melainkan hidup dan hati kita, yang kita serahkan kepada pimpinan Roh Kudus. karena kita mengalami perubahan karakter; Secara emosional belajar untuk bersabar. Mereka yang menyimpan dendam meninggalkan hati mereka untuk pengampunan. Apa yang sebelumnya terkait dengan kepentingan bisnis, uang, dll, akan digantikan oleh kasih Kristus dalam kehidupan keluarga, pekerjaan, pelayanan dan dengan semua orang. Mereka yang dulu khawatir dan takut akan masa depan telah berubah dan dipenuhi kedamaian. Dia yang mengeluh selalu bersyukur. Mereka yang mengucapkan kata-kata kotor dan kutukan akan mengucapkan kata-kata bijak dan berkat. Singkat kata, segala sesuatu yang dahulu mementingkan diri sendiri disingkirkan, karena semuanya adalah tentang kasih Kristus, agar nama Tuhan semakin dimuliakan.
Pikirkan Hal-Hal Yang Ada Di Atas, Bukan Hal-Hal Yang Ada Di Bumi
Kami menyadari bahwa tidak satupun dari kami yang benar dan suci, tetapi kami dipanggil untuk memberikan hidup kami kepada Kristus, yang mengalahkan semua kesombongan manusia, sehingga kami dapat diperbarui sebagai manusia baru. Jangan hancurkan hati kami. Biarlah hati dan hidup kita dibangun oleh kuasa Roh Kudus. Bukalah hatimu agar Roh Tuhan dapat bekerja dan menjadikan kita manusia baru. Hidup kita adalah anugerah dari Tuhan, jadi jangan mengandalkan hal-hal duniawi untuk hidup. Ini seperti hadiah, hidup ini seperti hadiah – jangan merusak bungkusnya dan abaikan isinya. Tuhan memberkati.
https://www.youtube.com/watch?v=u-m7MvL1WaA
Temukan kasino hidup Anda dan jadilah kasino di langit kehidupan orang lain. Sukai dan berlangganan saluran youtube saya: Saluran Pelangi Tersayang Bacaan: Kolose 3:12 “Oleh karena itu, sebagai umat pilihan Tuhan, yang telah diberkati dan dikasihi olehnya, bawalah kebaikan, kelembutan, kerendahan hati, kelembutan dan kesabaran bersamanya.”
Belas kasihan, kemurahan hati, cinta adalah kata-kata yang akrab bagi kita sebagai orang beriman. Apakah kita ada karena kasih karunia dan belas kasihan Tuhan? Perhatikan Yohanes 3:16. Kita adalah orang-orang yang diselamatkan yang telah mengalami kasih karunia Tuhan, maka kita harus memiliki hati seperti hati Yesus.
“Oleh karena itu, sebagai umat pilihan Tuhan, yang diberkati olehnya dan menunjukkan cinta, kebaikan, kasih sayang, kerendahan hati, kelembutan, dan kesabaran.”
Kolose 3:12 Kamu adalah umat Allah. Tuhan mengasihi Anda dan memilih Anda untuk menjadi milik-Nya. Karena itu, Anda harus berbelas kasih, baik hati, rendah hati, lemah lembut, dan sabar.
Firman Tuhan mengingatkan kita sebagai orang percaya untuk memakai atau menyelubungi belas kasihan. Tanda bahwa kita adalah umat pilihan Tuhan, diberkati dan dikasihi-Nya, adalah kita diperlakukan dengan baik.
Dengan cara ini Yesus melakukan perjalanan ke semua kota dan desa. Dia mengajar di rumah ibadat dan menyebarkan Injil kerajaan surga dan menyembuhkan semua penyakit dan kelemahan. Ketika Yesus melihat orang banyak, hati-Nya hancur, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba tanpa gembala. Itulah sebabnya dia berkata kepada murid-muridnya: “Panenan memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Oleh karena itu, mintalah kepada tuan yang memiliki panenan untuk mengirim para pekerja ke panenan.”
Ayat 35 Tuhan Yesus memberi contoh: Yesus masuk; Yesus mengajar; Yesus memberitakan Kerajaan Surga; Yesus menyingkirkan semua penyakit dan kecacatan.
Ayat 36 berisi apa yang Yesus minta: hati yang berbelas kasih. Welas asih adalah kekuatan yang kuat karena datang langsung dari sifat Tuhan.
Renungan Pagi Ini
Yesus melihat orang-orang itu. pelacakan Merasa bahwa Yesus memahami situasi mereka, mereka lelah dan diabaikan, lelah secara fisik dan mental. Mereka berpencar seperti domba tanpa rusa, situasi yang berbahaya dan berbahaya.
Dia memberi tahu murid-muridnya: “Panenan banyak, tetapi pekerja sedikit.” Oleh karena itu, mintalah tuan yang memiliki panen untuk mengirim pekerja ke panen.
Tetapi ketika Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menerima kuasa, dan kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai ke ujung bumi.
Menjadi Komunitas Tuhan Yang Peduli, Inklusif, Inklusif dan Partisipatif (PEKA) karena itu yang Tuhan mau dan teladani. Percayalah bahwa perbuatan baik dan kepedulian kita akan berbicara lebih lantang dari ribuan kata cinta yang tidak kita lakukan. Roh Kudus akan memampukan kita untuk memiliki hati yang memperhatikan perbuatan dan tindakan yang benar serta mengasihi sesama.
Manusia Baru Dalam Kristus (kolose 3:12 17)
Kolose 2 6 7 khotbah, Kolose 3 12 14, khotbah Kolose 2 6 15, Kolose 3 12 17, khotbah Kolose 1 3 14, renungan Kolose 3 5 17, khotbah Yoel 2 12 17, khotbah Habakuk 3 17 19, renungan Kolose 3 12 17, khotbah Kolose 3 5 17, khotbah Kolose 3 14, khotbah Ibrani 12 1 17