Dalam beberapa hari terakhir, puluhan ribu mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut penghapusan RUU KUHP dan UU PKC. Meski beberapa aksi unjuk rasa berjalan lancar dan damai, tak pelak lagi para pengunjuk rasa menjadi korban kekerasan dan terluka. Belum lagi aparat menembakkan gas air mata di beberapa titik untuk membubarkan pengunjuk rasa.
Jadi apa yang bisa kita lakukan jika salah satu teman kita terluka? Selain kebutuhan untuk mengambil tindakan cepat dan tepat, pemilik akun Twitter @afrkml Juga berbagi beberapa tips. Pertolongan pertama ini bisa kamu praktikkan saat tidak ada bantuan medis di tempat kejadian, ya!
1. Suasana unjuk rasa yang ramai bisa jadi membuat sebagian peserta pingsan atau pingsan. Berikut cara mengatasinya
Memanggil dan menepuk bahu adalah cara utama untuk merawat korban yang tidak sadarkan diri. Jika tidak ada jawaban, Anda bisa mencubit lengan atau sikunya. Jangan biarkan dia minum jika dia langsung sadar, tapi biarkan dia berbaring dulu. Berikan wewangian agar korban tetap sadar.
Jika masih tidak ada reaksi setelah dicubit, denyut nadi dan pernapasan korban dapat diperiksa. Jika tidak ditemukan denyut nadi, segera berteriak dan minta bantuan. Anda bisa melakukan kompresi dada sambil menunggu, berikut panduannya.
2. Kebanyakan pendemo sering mengalami luka tumpul akibat pukulan atau pukulan dengan benda tumpul.
Pertolongan pertama ini digunakan untuk luka tumpul pada tungkai, tangan dan kaki. Saat luka baru muncul, Anda bisa mengompres dingin pada bagian tubuh yang memar. Untuk mencegah darah menumpuk di luka, posisikan luka di atas jantung. Ganti kompres dingin menjadi kompres hangat setelah 30 atau 60 menit.
3. Kemungkinan infeksi tetanus akibat tusukan kuku juga dapat terjadi di area demonstrasi.
Pertama-tama, cabut kuku untuk mencegah bakteri menempel. Setelah itu, segera hentikan pendarahan dengan kain kasa atau kain bersih. Kemudian bilas luka dengan air mengalir selama kurang lebih 15 menit. Jika memungkinkan, Anda bisa memberinya antibiotik dan menutupi lukanya.
4. Padatnya massa saat aksi juga menyebabkan beberapa orang mengalami gangguan pernafasan seperti sesak nafas dan asma.
Jangan berkerumun saat membantu penderita sesak napas dan asma. Longgarkan pakaiannya dan setengah duduk. Kemudian lakukan aromaterapi dan arahkan napas secara perlahan. Setelah itu, Anda bisa melakukan kompres hangat atau mengoleskan minyak kayu putih pada bagian dada.
5. Paparan gas air mata yang digunakan petugas dapat menyebabkan sakit mata
Jangan mengolesi atau menggosok dengan apapun, termasuk tangan. Tuang air mineral ke mata korban, tapi harus melek! Temukan tempat yang tinggi untuk menghindari asap.
6. Untuk laserasi dengan perdarahan yang banyak perlu dilakukan sesuai prinsip TET (Close-Raise-Press)
Untuk menghentikan pendarahan, Anda perlu menekan luka dengan serbet bersih. Tingkatkan ketebalan lapisan sampai tidak ada lagi darah yang merembes keluar. Kemudian balut hingga luka benar-benar tertutup.
7. Patah tulang juga menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi para korban demonstrasi.
Jika terdapat tanda-tanda patah tulang, maka Anda tidak disarankan untuk memindahkan korban. Sebaiknya stabilkan korban sambil menunggu kedatangan petugas medis. Jika muncul tanda-tanda syok, seperti kulit pucat, berkeringat, dan sesak napas, tutupi korban dengan selimut dan tinggikan kaki sekitar 30 cm.
8. Tidak jarang seseorang mengalami kejang saat demonstrasi.
Kencangkan dan buka pakaian korban sebelum melakukan tindakan apa pun. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut korban karena bisa membuatnya mati lemas. Untuk mengurangi risiko mati lemas, Anda bisa memiringkan tubuhnya. Bahkan jika Anda berniat untuk menghentikan kejang, Anda disarankan untuk tidak menyentuhnya, oke?
9. Karena di area demonstrasi sering terjadi kebakaran karena karet yang terbakar atau yang lainnya, maka dapat menimbulkan resiko luka bakar.
Untuk meredakan nyeri, basuh luka dengan air dingin selama 15 hingga 20 menit. Jika lukanya ringan, bilas dengan air sampai tidak sakit lagi. Jika ada gelembung, jangan dibalut karena bisa pecah. Berikan pelembap lidah buaya atau salep khusus luka bakar untuk membantu meredakan panasnya. Jika terasa sakit, minumlah parasetamol atau analgesik lain yang cocok untuk korban.
10 Demonstrasi yang Berakhir Dalam Kekacauan Bisa Meninggalkan Seseorang Dengan Luka Pisau
Lebih baik tidak mencabut pisau yang tersangkut, karena pisau dapat memperlambat pendarahan yang lebih parah. Stabilkan pisau dengan tepat dengan membuat perban donat. Kamu bisa mengambil sepotong kain panjang dan memelintirnya seperti ular lalu menggulungnya menjadi bentuk donat. Segera bawa korban ke tempat aman atau UGD terdekat, oke?
11. Anda tidak boleh melukai kepala saat demonstrasi karena bisa berakibat fatal.
Oleskan segera dengan kain bersih jika terjadi pendarahan di kepala. Jika masih bocor, kentalkan jaringan yang menutupi luka. Pertahankan tingkat kesadaran korban dengan mencubitnya. Jika Anda mencurigai adanya patah tulang tengkorak, jangan menekan atau membersihkan lukanya, tetapi tutupi dengan pembalut steril. Setelah itu, segera hubungi petugas medis atau bawa ke IGD terdekat.
12. Gunakan prinsip BERAS (Istirahat, Es, Kompresi, Tinggi) untuk pengobatan keseleo
Oleskan kompres dingin dengan es ke keseleo. Lakukan kompres selama 20-30 menit, kemudian istirahat selama 30 menit. Ulangi kompres ini hingga enam hingga delapan kali sehari. Agar tidak semakin bengkak dan nyeri, angkat bagian yang cedera di atas jantung, ya.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ketika massa mengambil tindakan. Walaupun Anda bukan tim medis, Anda juga bisa membantu mereka yang membutuhkan dengan menggunakan ilmu ini. Karena setiap orang bisa menyelamatkan hidup seseorang, bukan?