Perbandingan Jumlah Harimau Sumatera dan Orangutan

Jerat yang Membunuh dan Mengancam Populasi Harimau Sumatera
Jerat yang Membunuh dan Mengancam Populasi Harimau Sumatera dari tirto.id

Berbicara tentang hewan yang ada di Indonesia tentunya kita tidak lepas dari harimau dan orangutan. Kedua hewan ini memiliki keunikan masing-masing, sehingga banyak orang yang sangat tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang keduanya. Oleh karena itu, pada tahun 2023 kita akan membahas perbedaan jumlah harimau sumatera dan orangutan.

Populasi Harimau Sumatera

Harimau Sumatera atau biasa dikenal dengan Panthera tigris sumatrae merupakan salah satu dari tiga subspesies harimau yang tersisa di dunia. Harimau Sumatera berasal dari Sumatera, Indonesia, dan merupakan spesies hewan yang terancam punah. Populasi harimau sumatera terakhir yang tercatat oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) adalah 400-500 ekor. Angka tersebut merupakan hasil survei sejak 2008 hingga 2018.

Populasi Orangutan

Sama seperti harimau sumatera, orang utan juga merupakan spesies hewan yang terancam punah. Total populasi orangutan di Indonesia diperkirakan hanya mencapai sekitar 60 ribu ekor. Menurut Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, pada 2018 populasi orangutan di Kaltim hanya sekitar 2.000 ekor. Sedangkan di Kaltara jumlahnya hanya sekitar 3.000.

Perbedaan Jumlah Harimau Sumatera dan Orangutan

Berdasarkan data yang ada, berikut tabel perbandingan jumlah harimau sumatera dan orangutan pada tahun 2023:

Satwa Jumlah
Harimau Sumatera 400-500
Orangutan 60.000

Dari tabel di atas terlihat jelas perbedaan jumlah populasi antara harimau sumatera dan orang utan. Jumlah harimau sumatera masih sangat sedikit dan terancam punah, sedangkan orang utan masih dapat ditemukan dalam jumlah yang lebih banyak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah yang masih kurang, konflik antara manusia dan hewan, dan masih banyak lagi.

Konservasi Hewan Langka

Untuk menjaga agar kedua satwa ini tetap hidup dan menjaga agar populasinya tidak berkurang, para ahli satwa dan pemerintah harus bersama-sama melakukan berbagai upaya konservasi. Di Indonesia sendiri telah dibentuk organisasi bernama “Yayasan Harimau Sumatera” yang bertujuan untuk melindungi dan menyelamatkan harimau Sumatera dari kepunahan. Selain itu, pakar satwa juga bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga dan melindungi kawasan hutan tempat ditemukannya orangutan.

Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah kami lihat, terlihat jelas bahwa perbedaan jumlah populasi antara harimau sumatera dan orangutan masih sangat signifikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kebijakan pemerintah yang masih kurang, konflik antara manusia dan hewan, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, para ahli satwa dan pemerintah harus bersama-sama melakukan berbagai upaya konservasi untuk menjaga kelangsungan hidup kedua satwa tersebut dan mencegah populasinya menurun.