Refleksi Matius 26 17 25

Refleksi Matius 26 17 25 – Tuhan memiliki cara yang tak terbatas. Tuhan memiliki rencana yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun. Tuhan memiliki kekuatan dan tidak ada yang bisa menyangkalnya. Matius 26: 1-5 Bagian membaca firman Tuhan bagi kita hari ini adalah bagian dari kisah akhir hidup Yesus. Jika pada pasal pertama yaitu pasal 24 dan 25 terdapat ajaran Yesus tentang akhir zaman, maka pada pasal 26 dan 27 Yesus menyampaikan ajarannya tentang hakikat kesakitan.

Kita akan melihat dua hal dalam bagian bacaan kita ini. Pertama di ayat 1-2 Yesus berbicara tentang penderitaannya. Inilah rencana Tuhan: Yesus berkata bahwa dua hari sebelum Paskah, Anak Manusia akan disalibkan. Yesus menunjukkan komitmen dan keinginannya untuk menaati kehendak Bapa. Dia rela menderita dan mati untuk saya dan Anda. Yang memotivasi Yesus adalah kasih. Yesus bersedia membayar harga karena dia mengasihi orang.

Refleksi Matius 26 17 25

Bahkan yang kedua di baris 3-5 adalah rencana manusia. Terjadi kerusuhan di rumah imam besar Kayafas. Rumah Pendeta seharusnya menjadi tempat suci untuk meditasi, tetapi berbeda. Kemudian para imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengeluh untuk menangkap dan membunuh Yesus. Yang tersisa di hati mereka adalah kebencian. Yang ada di otak mereka adalah kebiasaan. Apa yang mereka lakukan itu salah. Pakaian mereka penuh dengan kebencian dan pengkhianatan: Jangan duduk di pesta, jangan sampai rakyat rusuh.

Doa Sederhana Juga Kuat

Kita melihat perbedaan antara cinta dan benci, rencana Tuhan dan rencana manusia. Tuhan menggunakan pikiran manusia untuk mengungkapkan pikiran-Nya. Para pemimpin agama menginginkan Yesus ditangkap setelah Paskah tetapi Tuhan merencanakan dua hari sebelum Paskah. Paskah dalam Perjanjian Lama adalah perayaan pembebasan Allah atas Israel dari perbudakan di Mesir. Namun atas kehendak Tuhan, Kebangkitan dalam Perjanjian Lama menjadi revolusi dalam Perjanjian Baru, yaitu Tuhan membebaskan semua orang dari belenggu dosa. Betapa indahnya kehidupan Tuhan.

Hari ini kita memasuki pekan suci ketiga yang disebut Reminiscere Sunday. Reminiscere Sunday artinya: “Tuhan, ingatlah kebaikan dan cinta sejatimu.” Nyatanya, kasih dan kebenaran Tuhan telah diungkapkan kepada Anda dan saya. Rahmat dan kebenaran Allah telah dinyatakan kepada kita melalui rasa sakit, penderitaan dan kematian Yesus. Di pekan suci ketiga ini, kita rayakan kasih dan cinta sejati Tuhan yang ditunjukkan untuk Konferensi Pendidikan Kristen di tanah Papua hari ini untuk merayakan usianya yang ke-58, yang juga menunjukkan kebaikan dan cinta sejati Tuhan di antara jemaat dengan membangun Gereja. Fasilitas Umum (GSG) ).

Saudaraku, kasih dan kebaikan Tuhan selalu ada meski kita tidak bisa menghindari hal-hal buruk. Di penghujung tahun 2019 dan awal tahun 2020, dunia diguncang oleh virus corona yang mengerikan, yang membuat banyak orang hidup dalam ketakutan. Penyakit yang cepat menyebar ini telah menyebar ke 91 negara, termasuk Indonesia, sejak akhir Desember hingga sekarang. Beberapa negara telah menyatakan krisis korona. Corona telah menginfeksi lebih dari 100.000 orang, dan lebih dari 3.400 orang telah meninggal. Bisnis runtuh, acara olahraga dibatalkan, dan layanan keagamaan dibatasi. Itu adalah tanda bahwa hari yang tidak diketahui Yehuwa sudah dekat. Apakah kita dekat atau jauh dari Tuhan pada hari Tuhan yang akan datang?

Kita tidak dapat menghindari hal-hal buruk di dunia ini, baik itu di tempat kita, di tempat kerja kita, atau di dalam keluarga kita, tetapi setiap saat kita harus: membuka hati kita untuk kasih Yesus atau menimbulkan kemarahan dalam hidup kita. Melakukan yang baik atau yang buruk, memikul salib atau menyangkal Yesus, melakukan atau berpikir, melakukan sesuatu atau hanya mengatakan, mencari nafkah atau menghancurkan pengaturan yang baik, mengatur hal-hal yang baik, atau memprovokasi orang lain, bekerja untuk Tuhan dan memberkati diri sendiri, bekerja tubuh dan buah Roh.

Kelegaan Dalam Kristus Untuk Beban Berat Hidup (Matius 11:25 30)

Yesus memberi contoh. Dia adalah Tuhan yang menjadi manusia, dan dia adalah anak manusia yang ingin disalibkan. Dia memilih untuk menuruti kehendak Bapanya meskipun dia menempuh jalan salib. Mari kita pikirkan tentang kasih Kristus dengan memandang anak-anak. Bawalah mereka kepada Yesus (anak-anak di rumah, anak-anak di sekolah, anak-anak di gereja) agar mereka tidak diracuni oleh tipu daya dunia. Mari dukung YPK di wilayah Papua untuk meningkatkan pendidikan kerja, berkarya dan berinovasi. Mari dukung pembangunan Balai Besar. Mari dukung pelaksanaan Sinode.

Salib itu berat. Masalah memang sulit. Namun saat kita menemukan Tuhan, percayalah bahwa rencana Tuhan lebih besar dari masalahmu, lebih baik dari sebelumnya, dan lebih kuat dari rasa sakit dan ketakutanmu. Berhentilah berpura-pura karena Tuhan memiliki cara yang tak terbatas untuk membantu orang. Mari berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan, karena kehendak Tuhan itu indah, dan belum terlambat untuk memenuhinya. Selamat berakhir pekan. Ini minggu yang menyedihkan. Semoga Tuhan memberkatimu.

Temukan PELANGI dalam hidup Anda sendiri dan jadilah PELANGI dalam kehidupan orang lain. Like dan subscribe channel YouTube saya : DEAR PELANGI CHANNEL Konon katanya sukses saat upacara peringatan yang membuat banyak orang meneteskan air mata. Baginya, ide ini merupakan pertanda yang akan menyentuh hati para peserta. Bagi saya, itu tidak otomatis. Yang penting bukanlah soal hati yang kelihatan, melainkan keteguhan dan kesetiaan untuk mengikut Tuhan di kemudian hari.

Pada saat pertobatan, Petrus, Yakobus dan Yohanes berada dalam kondisi pikiran. Bagaimana tidak, saat itu mereka melihat Yesus sendiri memalingkan wajahnya, dikelilingi cahaya kemuliaan, berjalan bersama dua orang besar dalam sejarah Israel, Musa dan Elia. Petrus, mewakili kedua murid, meminta Yesus untuk mengizinkannya membangun tenda. Mereka terkejut, bersemangat, dan bersemangat melihat proyek tersebut! Kemudian mereka mendengar suara dari surga. Suara itu mengingatkan siswa untuk tidak hanya fokus pada cahaya terang. Hal terpenting untuk pekerjaan pertobatan adalah mempersiapkan para murid sendiri untuk percaya kepada Yesus, mematuhi perintah-perintah-Nya, dan mengikuti jejak-Nya, setia dalam penderitaan.

Pelayanan Publik dan Kepemudaan 12 Februari 2023

Sekarang kita diminta untuk tidak berhenti berpikir dan merasa. Tugas utama kita adalah selalu mendengarkan Yesus dan mengikuti jejak ketaatan-Nya dengan sepenuh hati, bahkan dalam kesulitan dan kesulitan hidup.

KEHIDUPAN SURGAWI – 17:00 DOA KEPADA TUHAN – 17:00 WORLD OUT – 17:00 MORNING WISHEES – 17:00 TAVINE GOES – 17:00

PENGETAHUAN DAN DOA KEPADA TUHAN – 17:00 KETERSEDIAAN – 17:00 TULIS TULIS: TIDAK BAIK! – 17:00 REE DAN AXES – 17:00 WORD – 17:00

MEMILIKI PEKERJAAN YANG LUAR BIASA? – 17:00 AMBIL CARRE – 17:00 KANAN – 17:00 AMBIL PERTAMA – 17:00 JIKA TIDAK BISA IKUT SHOLAT – 17:00

Teks Misa Natal (Misa Fajar) Minggu, 25 Desember 2022

RESTART – 02:38 AM Siapa yang bekerja? – 02:48 AM BERBAGI HARTA – 02:48 AM TEPAT DENGAN SEMANGATKU – 02:53 AM TE HAAHAA O IESU – 02:59 AM

Ingat campur tangan Tuhan – 17:00 PENGATURAN – 17:00 CINTA MEMBUNUH – 17:00 KEHILANGAN ANAK – 17:00 Nuh Berenang! – 17:00

UKURAN DAN HATI – 17:00 TERIMA KASIH UNTUK TALENTA – 17:00 LEBIH FAKATO? – 17:00 OLEH PIKIRAN DARI ATAS – 17:00 OLEH CINTA MELALUI KETAKUTAN – 03:01 AM

Refleksi Matius 26 17 25

BERDOA KEPADA TUHAN DENGAN HATIMU – 17:00 APAKAH KAMU PERLU TIDUR? – 17:00 PERSIAPAN PRODUK – 17:00 TOPIK: MAKANAN TIDAK AKAN DIBUAT – 17:00 DISTRIBUSI DAN PENYAJIAN – 17:00

Kalender Liturgi 26 Februari 2023

AMBIL PPER – 17:00 BELI DAN TERANG – 17:00 FIRMAN KEHIDUPAN – 17:00 AYO BELAJAR! – 17:00 JANGAN KHAWATIR, BERBAHAGIALAH – 17:00

BANDING ADALAH – 17:00 SEGERA – 17:00 I + MASA DEPAN = ? – 17:00 MENJAGA HARAPAN – 17:00 APAKAH INI REKOR? – 17:00

DATANG KE MASTER – 17:00 BELAJAR DARI ANNA – 17:00 HILANG DAN BERPIKIR – 17:00 Salah siapa? – 17:00 CRANKY, RUMPY, GROUCH – 17:00

PUBLISHING – 17:00 PM BAIK UNTUK MEMBANGUN JALAN – 17:00 KERJA LUAR – 17:00 HAK BICARA – 17:00 HASIL RAPAT – 17:00

Refleksi Dan Artikel

CINTA CINTA – 17:00 KAWAT UNTUK MENDENGARKAN, BELAJAR BERBICARA – 17:00 HEBAT – 17:00 Beberapa Warna – 17:00 HAL KECIL – 17:00

OUT – 17:00 LAST STAND – 17:00 CINTA ALLAH – 17:00 CINTA ALLAH – 17:00 GELAP – 17:00

GARAM DUNIA – 17:00 TEORI REGULASI: CINTA – 17:00 AKU BEKERJA, MAKA AKU SALAH – 17:00 MEMPERTAHANKAN PERILAKU – 17:00 TETAP DALAM KEMENANGAN – 02:48 AM

Refleksi Matius 26 17 25

JANGAN MELIHAT MATA – 17:00 MENGERIKAN MOKES – 17:00 CONTROL CIRCLE – 17:00 THINK COOKING – 17:00 BREAK – 17:00

Siap Menjadi Utusan

TANDA KEMATIAN – 17:00 TUHAN BEKERJA – 17:00 MENCARI DAN MENGIKUTI HIKMAT – 17:00 KUNING WRATH – 17:00 DOMBA – 17:00

YESUS KITA? – 17:00 TUHAN MEMBERKATI – 17:00 TETAP TENANG & BAIK – 17:00 TETAP TENANG & BAIK – 17:00 HIT THE SPACE – 17:00

WAKTU MENANGIS – 17:00 CINTA DAN CINTA – 17:00 SEBAGAI CAHAYA – 17:00 UNTUK PIKIRAN – 17:00 UNTUK TUHAN BAHAGIA – 17:00

KURSUS – 17:00 HIPPORI

Renungan Minggu, 22 November 2020 (Kristus Raja Semesta Alam)

Yesaya 65 17 25, Matius 25, Matius 9 18 26, Matius 3 1 17, Matius 25 31 46, Matius 4 12 17, Matius 9 14 17, Matius 19 16 26, Matius 25 14 30, merenungkan Matius 1 1 17, meditasi memathe 11 25 30, meditasi memathe 20 17 19