Refleksi Matius 5 1 12

Refleksi Matius 5 1 12 – Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) menyebut 5-7 pasal sebagai Khotbah di Bukit. Dan di postingan ini, kami fokus pada ucapan bahagia. Namun sebelum itu, kami ingin memberi tahu Anda bahwa 5-7 pasal Injil Matius adalah perkataan Yesus Kristus yang paling panjang dalam satu pertemuan. Dan Khotbah Yesus di Bukit juga merupakan khotbah yang fenomenal karena banyak perkataan Yesus yang mengkritik perilaku orang-orang Yahudi saat itu. Khotbah di Bukit juga merupakan fakta bahwa Yesus penuh dengan hikmat, terbukti dengan keheranan orang-orang yang mendengar pengajaran Yesus Kristus di atas gunung, seperti tertulis dalam Matius 7:28-29.

Adapun Khotbah di Bukit yang akan kita bicarakan hari ini ada dua kitab yang mencatatnya, yaitu Matius 5:1-12 dan Lukas 6:20-23, yang ditulis oleh orang yang berbeda dari latar belakang yang berbeda; tetapi jika kita selidiki lebih jauh, itu masih memiliki tujuan yang sama.

Refleksi Matius 5 1 12

Matius adalah seorang Yahudi dan dia juga salah satu dari 12 murid Yesus, jadi informasinya langsung dari sumbernya, yaitu Yesus sendiri.

Pelita Hati: 07.06.2021

Sedangkan Lukas sebagai penulis kitab Lukas; Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis sebuah buku di dalam Alkitab. Lukas bukanlah murid utama Yesus (bukan 12 murid). Roh Kudus mendorongnya untuk menulis Theophilus (artinya “orang yang mengasihi Tuhan”) kepada gereja bukan Yahudi tentang perlunya penjelasan lengkap tentang permulaan Kekristenan. Dari surat-surat Paulus kita mengetahui bahwa Lukas adalah seorang saudara “tabib… yang kekasih” (Kol. 4:14) dan rekan sekerja Paulus yang dapat dipercaya (2 Tim. 4:11; Kis. 1:24; lih. pericope – lihat “kami adalah “pecahan”). tentang Kisah Para Rasul “PENDAHULUAN ATAS TINDAKAN PARA RASUL” 08177). Dari tulisan-tulisan Lukas sendiri kita tahu bahwa dia adalah seorang yang berpendidikan tinggi, seorang penulis yang terampil, seorang sejarawan yang teliti, dan seorang teolog yang diilhami. Ketika dia menulis Injilnya, tampaknya gereja bukan Yahudi belum memiliki Injil Yesus yang lengkap atau tersebar luas.

Oleh karena itu, kedua kitab tersebut (Matius 5:1-12 dan Lukas 6:20-23) memiliki beberapa perbedaan kontekstual, namun maknanya serupa.

Ini adalah bagian dari khotbah Yesus yang dicatat dalam Matius 5:1-12:

5:1. Ketika Yesus melihat orang banyak, dia naik ke atas gunung, dan ketika dia duduk, murid-muridnya mendatanginya.

Daftar Bacaan Alkitab 2023

5:12 Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, karena nabi-nabi yang sebelum kamu juga menganiaya dengan cara yang sama.”

Kami akan mencoba memahami Nama di atas Apa kesan Anda? Jika Anda tidak terkesan, silakan baca lagi.

Khotbah pertama Yesus adalah seperti yang disebutkan di atas. Pertanyaannya adalah mengapa Yesus memilih kalimat ini!. Berbahagia karena dia miskin dalam roh, karena dia akan memiliki kerajaan surga.

Refleksi Matius 5 1 12

Seberapa menyedihkan arti kalimat di atas? . Definisi miskin adalah tidak memiliki apa-apa untuk diandalkan. Kalimat di atas menunjukkan orang yang berada dalam kondisi buruk dan karena itu mereka tidak merasa miskin. Karena Tuhan Maha Mengetahui dan mengerti apa yang ada di hati setiap orang, kita berpikir bahwa Tuhan benar-benar melihat orang itu miskin. Jika merasa miskin, itu memiliki arti yang berbeda dan bisa berarti keserakahan. Padahal biasanya mereka tergolong mampu, namun secara pribadi mereka merasa miskin/tidak mampu. Dengan kata lain, orang yang merasa miskin adalah orang yang tidak puas dengan keadaannya saat ini. Sungguh perbedaan yang mencolok bahwa dia miskin menurut Tuhan dan miskin menurut manusia. Ungkapan tentang merasa miskin lebih condong pada pendapat orang, padahal miskin di hadapan Tuhan adalah penghakiman Tuhan.

Matius 2:1 12 Setelah Yesus lahir di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, orang-orang majus datang dari timur ke Yerusalem dan bertanya, “Di mana dia, raja orang Yahudi yang baru diperkuat?

Inilah perbedaan kalimat di atas antara orang yang benar-benar miskin di hadapan Tuhan dan orang yang merasa miskin di hadapan Tuhan.

Jika kita meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui, maka kalimat di atas bukanlah kalimat kiasan, melainkan benar-benar tercela di sisi Allah. Di sini hakimnya adalah Tuhan sendiri.

Kembali ke konteks kalimat bahagia yang pertama, seperti disebutkan di atas, Tuhan menjanjikan Kerajaan Surga. Bukan hanya Surga, tapi juga Kerajaan Surga. Surga adalah apa yang kita anggap sebagai “suasana surga”, tetapi Kerajaan Surga lebih dari sekadar suasana surga. Kami adalah pemilik dan aktif di Kerajaan Surga, jadi ketika kami menjadi pemilik Kerajaan Surga, kami tidak membutuhkan yang lain, semuanya tersedia untuk kami.

https://www.youtube.com/watch?v=9L9HwrwNQ4k

Mengapa dia miskin di hadapan Tuhan, yang memiliki Kerajaan Surga? Pertanyaan ini harus dijawab di postingan ini. Sebelumnya kami ingin bertanya kepada kalian semua, pernahkah kalian mengalami sesuatu pada waktu dan tempat tertentu? Atau bisakah Anda membayangkan penderitaan orang miskin? memenuhi kebutuhan dasar (makan) dengan sendirinya mungkin tidak terpuaskan hari ini (Anda boleh sarapan, tetapi Anda mungkin belum tentu memiliki kesempatan untuk makan siang atau makan malam). Maka secara naluriah orang ini akan berusaha mendapatkan makanan atau makan apapun sampai perutnya kenyang. Miskin dalam pengertian di atas adalah kemiskinan yang sesungguhnya dan jangan merasa miskin karena Allah yang tahu menilai orang miskin. Menurut Anda apa yang bisa diandalkan oleh orang miskin? Apa yang bisa dibanggakan oleh orang miskin? Negara ini miskin.

Pemulihan Negara”

Miskin di hadapan Tuhan berarti orang miskin masih bertemu dan berjumpa dengan Tuhan. Menurut pendapat kami, Allah menilai orang yang dihadapannya itu miskin, dan harus kami tegaskan bahwa orang tersebut masih bertemu dengan Allah, itu bukti bahwa dia ada di hadapan Allah.

Ketika seseorang tidak memiliki apa-apa selain tetap setia kepada Tuhan seperti “Ayub”, dia tetap setia kepada Tuhan dalam kemiskinan dan penyakitnya. Selalu andalkan Allah dalam kemiskinannya, maka itulah yang diharapkan Allah.

Karena itu, ingatlah perkataan Tuhan Yesus bahwa orang kaya sulit masuk surga dan lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum. (Matius 19:24; Markus 10:25 dan Lukas 18:25). Mengapa orang kaya lebih sulit masuk surga? karena pada umumnya orang kaya lebih percaya pada kekayaan mereka daripada pada Tuhan; Terlalu banyak pertimbangan bagi orang kaya untuk mengikut Tuhan. Jadi mengapa unta lebih mudah melewati lubang jarum? karena unta tidak berpikir atau berpikir terlalu banyak. Intinya kalau mau ikut Tuhan Yesus, jangan terlalu banyak pertimbangan yang berbeda-beda dan jangan terlalu banyak mikir, tapi ikuti saja kemana tujuan Tuhan. Ada pemahaman bahwa jika ingin mengikuti Tuhan, jangan khawatir tentang hal-hal lain, ikuti saja dan jangan terlalu banyak bertanya dan jangan memikirkan banyak hal. Karena Tuhan tidak akan membiarkan umatNya dalam kesulitan.

Refleksi Matius 5 1 12

Berkabung itu seperti berkabung; ada sedih, ada masalah. Apa yang diharapkan dari para penyintas? adalah melegakan. Kesedihan adalah perasaan hati yang sedih. Tidak ada orang yang menyukai kesedihan. Kalimat ini mengandung harapan dimana Tuhan menjanjikan kepada mereka yang berduka bahwa mereka akan mendapat penghiburan dari Tuhan. Dengan kata lain, orang tidak selamanya berduka dan ketika seseorang berduka, Allah akan menghiburnya.

Kementerian Agama Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Bimas Katolik

Sebuah pertanyaan penting adalah “kalimat di atas mengajak kita untuk berduka! Dengan kata lain, apakah orang yang berduka lebih bahagia? Benarkah orang yang berduka lebih bahagia? Seperti disebutkan di atas dalam pendahuluan, kesedihan identik dengan kesedihan – kesedihan dan kesedihan tidak dipilih oleh siapa pun. Kami mengamati bahwa orang yang berduka lebih bahagia karena dia telah menerima penghiburan dari Tuhan. Ada rasa syukur karena Allah telah menghiburnya, sehingga ia merasa bahagia. Menurut kami, yang diprioritaskan bukanlah kebahagiaan, melainkan kebahagiaan karena Tuhan mau menjaga kita dan Tuhan siap menghibur kita. Anugrah yang luar biasa karena Tuhan masih mau menjaga kita. Karena Tuhan melihat bahwa kita adalah orang yang penting bagi Tuhan, bahwa Tuhan memperhatikan kita, disitulah letak kebahagiaan.

Meek dalam bahasa Indonesia artinya baik hati, suka menurut. Menurut bahasa Yunani lunak seperti Praus/praotes; yang memiliki arti yang mirip dengan bahasa Indonesia.

Menurut kami, orang yang lemah lembut adalah orang yang memiliki kemauan, tetapi ia menyerahkan kehendaknya pada kehendak Tuhan. Dengan kata lain, biarlah menurut kehendak Tuhan, bukan menurut kehendak manusia.

Di sini kehendak tidak dimatikan, tetapi kehendak manusia lebih diarahkan kepada Tuhan, sehingga terjadi menurut kehendak Tuhan dan bukan menurut kehendak manusiawi saya. Keinginan (kemauan) lebih terkontrol.

Khotbah Yesaya 11:1 5

Akankah orang yang lemah lembut mewarisi bumi? Benarkah ! …. Ayo Belajar. “Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” Menurut Anda apakah orang yang menuruti kehendak Allah dan dengan sabar berjuang adalah orang yang rendah hati dan tidak sombong; apakah orang tersebut akan memiliki tanah tersebut. Silakan berpikir demikian…………

Kalimat tersebut sebanding dengan kalimat 2 yang mengandung harapan. Karena Tuhan akan memuaskan mereka yang lapar dan haus. Lapar dan haus diartikan tidak hanya dalam kaitannya dengan makanan dan minuman, tetapi kalimat-kalimat ini dapat memiliki arti yang luas. Contohnya adalah lapar dan haus akan kebenaran firman Tuhan, Tuhan akan memberinya makanan dan dia tidak akan haus lagi, lapar dan haus akan ilmu, Tuhan akan memberikan ilmu yang diperlukan dan banyak lagi lainnya.

Dalam kalimat opini kami

Refleksi Matius 5 1 12

Matius 7 1 5, Matius 4 12 17, Matius 12 22 37, Matius 12 1 8, Matius 3 1 17, Matius 19 1 12, Matius 5 1 12, Matius 3 1 12, Matius 14 1 12, merenungkan Matius 1 1 17, bermeditasi pada mattie 23 1 12, bermeditasi pada saya 2 1 12