Munculnya jerawat di wajah merupakan hal yang paling menyebalkan dan menyebalkan tidak bisa diandalkan. Apalagi jika jerawat batu muncul. Dibandingkan dengan jenis jerawat lainnya, jerawat batu yang terlihat seperti bisul merupakan salah satu yang paling sulit untuk diobati. Jerawat batu juga bisa tumbuh dimana saja, seperti jerawat batu di hidung, jerawat batu di pipi, atau jerawat batu di dahi. Nah, yang paling umum adalah munculnya jerawat batu di dagu.
Jika Anda merasa terganggu karena memiliki jerawat batu di wajah yang belum sembuh dalam beberapa minggu, coba baca ulasan ini. Kiat Hippie Berikutnya. Pada artikel kali ini kita akan membahas secara detail tentang jerawat batu yang seringkali menjadi momok. Jangan lupa belajar biar jerawat cepat hilang ya!
Apa itu jerawat kistik? Mengapa begitu sulit?
Sebagian besar jerawat terbentuk ketika sel kulit mati, minyak, dan bakteri menyumbat pori-pori. Jerawat batu sedang merupakan peradangan kulit yang cukup parah yang terjadi akibat adanya sumbatan dan infeksi bakteri pada lapisan kulit yang lebih dalam. Inilah mengapa jerawat kistik lebih besar, lebih keras, lebih merah, terkadang bernanah, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menghilang. Menyentuhnya juga lebih menyakitkan. Belum lagi, jerawat batu seringkali muncul tanpa jerawat mata, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk matang dan lebih sulit dihilangkan. Dalam dunia medis, jerawat batu disebut juga dengan jerawat batu.
Jika tidak segera diobati, meski hanya berupa jerawat batu kecil, peradangan bisa menyebar ke lapisan kulit terdalam sehingga menyebabkan pori-pori pecah. Akibatnya peradangan menyebar ke jaringan kulit di sekitarnya dan memicu munculnya jerawat batu baru. Jerawat batu semakin membesar dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
Ciri-ciri jerawat batu dan gejala yang membedakannya dengan jenis jerawat lainnya. Hati-hati, jangan salah~
Secara umum, jerawat batu ditandai dengan benjolan besar berwarna merah yang menyerupai bisul. Teksturnya lembut dan seringkali menyakitkan saat disentuh. Gejalanya akan terasa seperti bentol bentol besar tanpa mata atau pucuk putih dan nanah yang akan keluar setelah jerawat matang dan pecah. Sayangnya, jerawat ini bisa bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Begitu pecah, jerawat ini juga menyebabkan kulit memproduksi sel pigmen baru, yang membuat bekas jerawat bertahan lebih lama. Warna kulit bekas jerawat juga akan menjadi lebih gelap. Tak heran jika ada yang mengatakan bahwa jerawat batu berubah menjadi jerawat batu hitam setelah pecah.
Meskipun jerawat batu biasanya muncul di wajah, namun bisa juga menyerang bagian tubuh lainnya, seperti jerawat batu di leher, jerawat batu di punggung, atau di belakang telinga.
Agar lebih waspada dalam mencegah jerawat batu, kenali dulu beberapa faktor yang sering menjadi penyebab jerawat batu.
Ada beberapa pemicu jerawat batu, antara lain:
1. Pori-pori tersumbat
Penyumbatan ini terjadi akibat adanya minyak pada wajah, kotoran, bakteri, penumpukan sel kulit yang berat pada jaringan kulit bagian dalam sehingga menimbulkan jerawat batu.
2. Perubahan hormon
Selama pubertas, kadar hormon androgenik meningkat secara dramatis, menyebabkan peningkatan produksi sebum dan pertumbuhan sel kulit yang lebih cepat. Hal ini dapat menyebabkan munculnya jerawat batu. Perubahan hormonal tersebut tidak hanya disebabkan oleh masa pubertas, tetapi juga dapat dikaitkan dengan beberapa faktor seperti siklus menstruasi, kehamilan, KB, penggunaan terapi hormon, dan stres. Ketidakcocokan dengan beberapa kosmetik juga bisa memicu munculnya jerawat batu.
3. Tingkat kelembapan dan keringat yang tinggi
Kondisi tubuh yang mudah berkeringat dapat membuat kulit rentan berjerawat karena pori-pori akan lebih mudah terbuka sehingga kotoran dan bakteri juga mudah masuk ke dalam kulit.
4. Faktor genetik
Kemampuan mewariskan gen dari orang tua yang berjerawat juga bisa diturunkan ke anggota keluarga lainnya.
5. Penggunaan narkoba
Penggunaan obat-obatan dan bahan kimia seperti kortikosteroid, litium, fenitoin, dan isoniazid dapat memperparah atau menyebabkan jerawat batu.
Jangan terlalu khawatir dulu, berikut beberapa cara mengatasi jerawat batu yang membandel di wajah.
Jerawat batu tidak dapat disembuhkan sepenuhnya hanya dengan obat jerawat yang dijual bebas di pasaran. Anda sebaiknya menemui dokter spesialis kulit atau dokter kulit. Berikut beberapa cara menghilangkan jerawat batu yang mengeras, mencegah bekas luka dengan obat.
1. Antibiotik
Selain dapat mengontrol bakteri, antibiotik juga dapat mengurangi peradangan pada jerawat batu. Namun ada juga jerawat yang kebal terhadap antibiotik. Antibiotik biasanya diresepkan dalam bentuk tablet yang jenis dan dosisnya tergantung dari usia, jenis jerawat, dan kondisi jerawat. Peresepan antibiotik juga dapat dikombinasikan dengan obat lain, seperti sediaan topikal yang mengandung benzoil peroksida.
2. Asam salisilat dan asam azelat
Asam salisilat dan asam azelaic memiliki sifat antibakteri yang mencegah tersumbatnya folikel rambut yang dapat menyebabkan jerawat. Bahan-bahan ini biasanya ditemukan di perawatan kulit untuk jerawat batu.
3. Dapson
Obat ini biasanya diresepkan untuk jerawat yang meradang, biasanya pada wanita dewasa.
4. Isotretinoin
Kebanyakan orang berhasil menghilangkan jerawat kistik pada kulit secara permanen dan menyeluruh dengan bantuan isotretinoin, yang menekan produksi kelenjar sebaceous di kulit dan mengurangi peradangan. Konsultasikan dengan dokter kulit sebelum menggunakannya karena obat ini juga dapat menimbulkan efek samping yang serius.
5. Pil KB
Pil KB jenis tertentu juga dapat digunakan untuk mengatasi jerawat pada wanita. Namun penggunaan ini tetap harus dibarengi dengan obat jerawat lainnya setelah berkonsultasi dengan dokter.
6. Spironolakton
Spironolakton Ia bekerja dengan menghambat produksi hormon androgen di kelenjar sebaceous kulit. Obat ini biasanya diberikan kepada gadis remaja ketika antibiotik oral tidak mempan.
7. Retinoid
Dokter biasanya meresepkan krim, gel, atau salep yang mengandung retinoid (vitamin A) untuk mengatasi jerawat. Obat jerawat batu paling ampuh ini bisa mengatasi pori-pori tersumbat sekaligus menjaga agar antibiotik tetap bekerja maksimal.
Menghilangkan jerawat batu agar tidak muncul kembali tidak hanya dengan minum obat atau menggunakan obat oles seperti di atas, tetapi juga perlu dipadukan dengan perubahan gaya hidup sehat dan higienis. Misalnya, cuci muka dua kali sehari, hindari penggunaan lulur wajah, tidak pernah memencet jerawat, sering mengganti sprei, tidur yang cukup, menyempatkan diri untuk berolahraga, dan menghindari stress. Niscaya, jerawat tidak akan kembali lagi ke wajah Anda. Percaya saya!