6 langkah pengelolaan sampah rumah tangga yang sering terabaikan. Padahal itu baik untuk lingkungan

Hanya sedikit orang yang menyadari betapa pentingnya pembuangan limbah rumah tangga. Padahal, sampah rumah tangga merupakan salah satu sumber sampah terbesar. Pengetahuan tentang metode pengelolaan sampah sangat penting untuk mencegah sampah rumah tangga menumpuk. Bagaimanapun, pengelolaan sampah adalah tanggung jawab semua orang yang memproduksinya. Jadi ini bukan hanya tentang kolektor negara dan layanan kebersihan.

Padahal, tujuan pengelolaan sampah cukup sederhana: mengurangi produksi sampah yang merusak ekosistem dan mempengaruhi kelangsungan hidup manusia. Sebagai seseorang yang berperan dalam menambah sampah ke tanah, Anda harus mengetahui hal-hal berikut untuk penanganan sampah rumah tangga yang tepat.

1. Agar sampah rumah tangga Anda lebih mudah dikelola, pisahkan atau klasifikasikan sampah rumah tangga Anda.

pisahkan sampah | kredit: Hidup dengan cinta melalui www.livingloving.net

Sediakan dua tempat sampah untuk sampah organik dan anorganik di dalam rumah. Pada wadah sampah organik, Anda bisa mengisinya dengan sisa makanan, daun kering, atau sisa sayuran atau buah-buahan. Sedangkan pada bak non organik, isilah dengan kertas, plastik, kaleng bekas, atau sampah lain yang sulit terurai. Selain itu, Anda juga harus memilah sampah padat dan sampah basah. Sebaiknya kedua sampah ini tidak disatukan, agar tidak berbau tidak sedap.

2. Ubah sampah organik menjadi kompos atau sumbangkan kepada yang membutuhkan

membuat pupuk kompos | Kredit: Ilmu Berkebun melalui www.gardeningknowhow.com

Cara pengelolaan sampah organik ini sebenarnya sudah populer sejak lama. Namun sayangnya hal ini jarang dilakukan, karena hanya sedikit orang yang menyukai berkebun. Namun menurut beberapa majalah pengelolaan sampah, ini adalah salah satu upaya terbaru untuk menjadikan sampah lebih bermanfaat. Jika Anda merasa pengomposan terlalu ribet, sumbangkan saja sampah organik ini ke organisasi di bidang perkebunan agar bisa tertangani dengan baik.

3. Menerapkan prinsip pengelolaan sampah 3R; penggunaan kembali, mengurangiDAN mengubah

jual toples bekas | kredit: Polina Tankilevich melalui www.pexels.com

Coba tiru prinsip pengelolaan sampah di Jepang. Melalui penerapan 3R secara aktif, sampah di Negeri Sakura dapat dibuang dengan baik. Meskipun pengelolaan sampah di Indonesia tidak serumit di Jepang, setidaknya ada beberapa cara sederhana yang dapat membantu pengelolaan sampah di tingkat masyarakat. Misalnya, mendaur ulang sampah non-organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti ember bekas yang dijadikan pot tanaman. Atau bisa juga menjual sampah non organik ke bank sampah terdekat atau bank sampah online. Tapi pertama-tama pastikan Anda mengurutkannya.

4. Belajar mengurangi sampah rumah tangga sesuai kemampuan. Salah satu cara mudah untuk meminimalkan sisa makanan

kurangi penggunaan limbah | Kredit: Kota Valencia via valenciacity.es

Pengertian pengelolaan sampah sebenarnya cukup beragam. Salah satu yang tampaknya mudah diterapkan adalah meminimalkan penggunaan sampah yang sulit didaur ulang. Selain mengurangi sampah plastik, kamu juga harus mengurangi sampah basah lainnya seperti sisa makanan. Padahal sisa makanan bisa terurai, namun bisa menimbulkan bau tak sedap di rumah Anda. Jadi cobalah untuk mengambil makanan yang cukup agar tidak ada yang terbuang percuma. Saran lain: ganti tempat sampah Anda dengan kertas atau karton, bukan plastik.

5. Menjual minyak goreng bekas dari pabrik pengolahan minyak agar dapat digunakan kembali.

olahan limbah minyak sayur | kredit: Attapol Nowat melalui www.123rf.com

Selain pengetahuan tentang pengelolaan sampah plastik, Anda juga harus memahami cara penanganan limbah cair bekas seperti oli. Minyak goreng bekas yang dibuang ke wastafel dapat menyumbat pipa dan mencemari saluran air di seluruh kota. Untuk itu, sumbangkan atau jual minyak jelantah kepada agen agar dapat didaur ulang menjadi biodiesel yang lebih bersih. Jika pandai, minyak jelantah bisa digunakan sebagai pembersih lantai atau sebagai bahan lilin aromaterapi.

6. Jangan lupakan limbah elektronik di rumah Anda. Itu juga perlu dikontrol dengan baik agar tidak semakin menggunung.

limbah elektronik | kredit: Telko.id melalui telko.id

Televisi, ponsel, dan limbah elektronik lainnya merupakan bentuk polusi yang serius. Jika dibiarkan, limbah ini dapat merusak lingkungan. Berikut tips praktis penanganan e-waste:

  • Perbaiki suku cadang, terutama jika masih dalam garansi.
  • Donasi ke institusi atau mereka yang membutuhkan.
  • Kembali ke perusahaan tempat pembuatannya.
  • Pisahkan dan bawa ke pusat daur ulang.

Selain limbah elektronik, limbah berbahaya seperti baterai bekas atau tinta printer juga perlu diperhitungkan. Jenis limbah ini tidak boleh dicampur dengan limbah lain karena dapat meningkatkan risiko bahaya lingkungan dan kesehatan. Pisahkan dan bawa ke pusat daur ulang agar dapat ditangani dengan baik. Jangan khawatir, petugas setempat tahu cara mendaur ulang sampah ini atau ke mana harus mendistribusikannya.

Pengertian limbah sebenarnya cukup luas. Selain sampah anorganik dan organik, ada juga sampah basah dan kering. Anda harus mengetahui jenis-jenis sampah rumah tangga agar tidak salah. Meskipun tidak mudah untuk mengurangi atau mendaur ulang sampah, setidaknya banyak upaya kecil yang dapat dilakukan untuk meminimalkannya. Jika bukan Anda, lalu siapa lagi yang peduli dengan sampah ini. Yuk, mulai memilah dan mendaur ulang sampah rumah tanggamu!