Pilar Narasi — Kebakaran hebat terjadi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Rabu malam (15/12/2025). Api melahap sekitar 350 kios, yang sebagian besar menjual bahan pokok, kebutuhan sehari-hari, dan produk usaha kecil. Kebakaran ini mengakibatkan kerugian materi yang besar bagi pedagang dan menimbulkan kepanikan di kalangan pengunjung pasar.
Saksi mata menyebutkan, api mulai terlihat sekitar pukul 20.30 WIB dan cepat membesar karena kondisi kios yang padat dan banyaknya bahan mudah terbakar. Upaya pemadaman dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta dengan menurunkan puluhan unit mobil pemadam dan ratusan petugas ke lokasi.
Kronologi Terbakarnya Pasar
Menurut keterangan pihak Polsek Kramat Jati, kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu kios. Api kemudian merambat cepat ke kios-kios sekitar karena bangunan yang rapat dan material yang mudah terbakar.
“Api pertama kali muncul di area kios sembako, kemudian menyebar dengan cepat. Kami langsung mengerahkan petugas untuk pemadaman dan evakuasi pedagang,” ujar Kapolsek Kramat Jati, Kompol Agus Santoso.
Proses pemadaman berlangsung selama hampir 5 jam, hingga api dapat dikendalikan sepenuhnya pada dini hari. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, beberapa pedagang mengalami luka ringan akibat terjatuh saat evakuasi.
Tanggapan Polisi dan Penyelidikan
Pihak Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Polisi telah mengamankan lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab pasti.
Kapolsek Agus menambahkan, polisi akan memeriksa saksi-saksi dan mempelajari rekaman CCTV di sekitar pasar.
“Kami akan memastikan apakah kebakaran ini murni akibat kelalaian atau ada faktor lain. Segala kemungkinan tetap kami dalami,” ujarnya.
Kerugian Materi dan Dampak Pedagang
Kebakaran ini menyebabkan kerugian materi yang sangat besar. Sekitar 350 kios habis terbakar, termasuk persediaan bahan pokok, pakaian, dan alat usaha. Pedagang kini menghadapi kerugian ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Sejumlah pedagang mengaku kehilangan hampir seluruh barang dagangan. “Semua habis terbakar. Saya harus mulai dari nol lagi,” ujar salah satu pedagang sembako, ibu Siti (45).
Kondisi ini membuat pedagang merasa cemas dan membutuhkan bantuan cepat dari pemerintah maupun pihak terkait.
Upaya Pemulihan dan Bantuan Pemerintah
Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Perdagangan dan Koperasi menyatakan akan menyalurkan bantuan darurat kepada pedagang terdampak. Bantuan ini berupa bantuan pangan, dana stimulan, serta tempat sementara untuk berjualan.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun kembali kios yang terbakar dengan standar lebih aman dan sistem proteksi kebakaran yang lebih baik. Langkah ini diharapkan bisa mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Peran Damkar dan Evakuasi
Proses evakuasi berlangsung dramatis, namun petugas pemadam berhasil mengevakuasi pedagang dan pengunjung dengan selamat. Puluhan mobil pemadam dan tim SAR membantu memastikan keselamatan semua pihak.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, Sutrisno, menyatakan, “Petugas bekerja keras menghadapi kondisi pasar yang padat dan material mudah terbakar. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi memang besar.”
Analisis Penyebab dan Pencegahan
Berdasarkan pengamatan awal, kebakaran di Pasar Induk Kramat Jati kemungkinan besar disebabkan korsleting listrik. Faktor lain yang memperparah adalah rapatnya kios dan penggunaan material mudah terbakar seperti kayu dan plastik.
Para ahli kebakaran menyarankan agar pasar dilengkapi sistem hydrant internal, alarm kebakaran, dan jalur evakuasi yang jelas. Selain itu, pedagang dianjurkan untuk memperhatikan instalasi listrik dan menyimpan bahan mudah terbakar dengan aman.
Respons Masyarakat dan Solidaritas Pedagang
Kebakaran ini memicu gelombang solidaritas dari masyarakat, pelaku usaha, dan komunitas pedagang. Banyak yang memberikan bantuan sementara berupa makanan, pakaian, dan dukungan moril.
Selain itu, sejumlah pengusaha lokal menawarkan tempat berjualan sementara bagi pedagang terdampak. Langkah ini dianggap penting untuk membantu pedagang tetap bisa beroperasi sambil menunggu pembangunan kios baru.
Kebakaran 350 kios di Pasar Induk Kramat Jati menjadi peringatan serius akan pentingnya standar keselamatan dan sistem proteksi kebakaran di pasar tradisional. Polisi telah membuka suara dan melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti.
Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen memberikan bantuan darurat dan membangun kembali kios dengan standar keselamatan lebih tinggi. Solidaritas masyarakat dan pihak terkait menjadi kunci pemulihan pedagang.
Peristiwa ini juga menjadi momentum bagi pengelola pasar dan pedagang untuk meningkatkan kesadaran akan kesiapsiagaan kebakaran, sehingga insiden serupa dapat dicegah di masa mendatang, dan Pasar Induk Kramat Jati tetap menjadi pusat perdagangan yang aman dan produktif bagi warga Jakarta.
