Jum. Des 19th, 2025
Pakar Tekankan Edukasi Tentang Kesehatan Gigi Perlu Diprioritaskan

Pilar Narasi Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian penting dari kesehatan keseluruhan, namun sering kali kurang mendapat perhatian serius dari masyarakat. Pakar kesehatan gigi menekankan bahwa edukasi tentang kesehatan gigi perlu diprioritaskan untuk mencegah berbagai penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi beban biaya perawatan jangka panjang.

Menurut data Kementerian Kesehatan, banyak kasus gigi berlubang, penyakit periodontal, dan infeksi mulut terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang perawatan gigi yang benar sejak dini. Hal ini berdampak pada kualitas hidup, kemampuan mengunyah makanan, hingga kesehatan sistemik.

Pakar gigi mengungkapkan bahwa salah satu masalah utama adalah rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan rutin. Banyak orang baru memeriksakan gigi ketika mengalami rasa nyeri atau masalah serius.

Padahal, edukasi yang tepat sejak dini mengenai kebiasaan menyikat gigi, menggunakan benang gigi, dan rutin berkumur dapat mencegah penyakit gigi yang lebih serius. Penekanan pada edukasi ini juga diharapkan dapat mengurangi angka kunjungan darurat ke dokter gigi yang sering kali memerlukan biaya tinggi.

Edukasi kesehatan gigi sebaiknya dimulai sejak usia dini. Pakar menekankan peran sekolah sebagai media utama untuk menanamkan kebiasaan perawatan gigi yang baik. Program seperti sikat gigi pagi dan sore, pengenalan makanan sehat, serta kunjungan rutin ke dokter gigi dapat membentuk pola hidup sehat yang berkelanjutan.

Selain itu, pelibatan orang tua juga penting untuk memastikan anak menerapkan kebiasaan tersebut di rumah. Kombinasi pendidikan di sekolah dan pengawasan keluarga dapat meningkatkan efektivitas edukasi kesehatan gigi.

Kesehatan gigi tidak hanya berdampak pada mulut, tetapi juga memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Infeksi gigi dan gusi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, serta komplikasi pada kehamilan.

Dengan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih sadar akan hubungan antara kesehatan gigi dan kesehatan umum, sehingga motivasi untuk menjaga kebersihan mulut meningkat. Hal ini juga berdampak pada pengurangan biaya kesehatan nasional yang berkaitan dengan penyakit akibat gigi dan mulut.

Pakar gigi menyarankan berbagai strategi untuk meningkatkan edukasi, termasuk kampanye melalui media sosial, seminar kesehatan, dan program penyuluhan di komunitas. Penyuluhan rutin dapat menjangkau masyarakat luas, memberikan informasi praktis, dan memotivasi masyarakat untuk menerapkan kebiasaan sehat.

Baca juga : Rumah Kader PKS di Cilegon Diduga Dirampok, Bocah 9 Tahun Tewas seusai Ditikam 14 Kali

Selain itu, teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan tips perawatan gigi, mengingatkan jadwal kunjungan dokter, dan memberikan edukasi interaktif yang menarik bagi generasi muda.

Pemerintah diharapkan memperkuat program promosi kesehatan gigi melalui kebijakan, penyediaan fasilitas, dan dukungan finansial. Klinik gigi di puskesmas dan sekolah perlu diperkuat untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

Tenaga kesehatan gigi juga memiliki peran sentral dalam memberikan edukasi secara langsung kepada pasien, melakukan pemeriksaan rutin, dan menekankan pentingnya pencegahan dibandingkan pengobatan setelah timbul penyakit.

Salah satu tantangan utama adalah rendahnya minat masyarakat untuk mengikuti program edukasi, terutama di wilayah dengan akses terbatas. Selain itu, faktor ekonomi menjadi hambatan karena biaya perawatan gigi masih dianggap tinggi oleh sebagian orang.

Oleh karena itu, edukasi harus dikombinasikan dengan program subsidi, pemeriksaan gratis, atau promosi layanan kesehatan gigi yang terjangkau, agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh manfaat.

Dengan edukasi yang tepat, masyarakat akan terbiasa menjaga kebersihan mulut, mengurangi risiko penyakit gigi, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Anak-anak yang terbiasa merawat gigi sejak dini akan memiliki pola hidup sehat yang berkelanjutan hingga dewasa.

Selain itu, edukasi gigi dapat menurunkan angka penyakit akibat infeksi mulut, mengurangi kunjungan darurat ke dokter gigi, dan menghemat biaya kesehatan bagi individu maupun pemerintah.

Pakar menekankan bahwa edukasi kesehatan gigi harus menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, kesadaran akan pentingnya perawatan gigi dapat mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kesehatan umum, dan menekan biaya perawatan jangka panjang.

Kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, sekolah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan edukasi ini. Dengan pendekatan yang sistematis, edukasi kesehatan gigi dapat menjadi bagian dari budaya hidup sehat yang berkelanjutan.

By admin