Pilar Narasi — Suasana pameran Folkation 4.0 yang digelar oleh Program Studi Desain Grafis Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berlangsung meriah di Royal Plaza lantai UG. Beragam karya nirmana dan desain kreatif mahasiswa dipamerkan untuk umum, mulai dari rebranding produk hingga desain public space yang memadukan estetika visual dengan teknologi digital. Kegiatan pameran ini tak hanya menjadi ajang penilaian tugas akademik, tetapi juga sebagai ruang eksplorasi kreativitas mahasiswa yang siap menghadapi dinamika industri kreatif modern.
Pameran Folkation 4.0 diikuti oleh mahasiswa angkatan 2024 dan 2025, yang menunjukkan beragam karya desain grafis dari berbagai bidang. Mahasiswa generasi 2024 berfokus pada rebranding produk dan desain lingkungan publik (public space), sementara angkatan 2025 lebih menampilkan karya nirmana visual. Menurut Juniar Rangga Afreza selaku Ketua Pelaksana, pameran ini sekaligus menjadi bentuk pemenuhan tugas mata kuliah Desain Grafis Dasar dan Visual Branding.
Tujuan dan Manfaat Pameran
Dosen pengampu mata kuliah, Nova Kristiana, menegaskan bahwa tujuan pameran ini bukan sekadar memenuhi persyaratan akademik. Lebih dari itu, Folkation 4.0 dirancang sebagai wadah pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam menghadapi klien dan publik, sekaligus mengasah keterampilan soft skill seperti komunikasi, presentasi karya, serta kolaborasi tim.
“Hard skill mahasiswa sudah kuat dalam mengoperasikan software dan merancang desain. Namun soft skill seperti berinteraksi dengan klien dan mitra lapangan adalah bagian yang tak kalah penting untuk pengalaman profesional mereka,” ujar Nova.
Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di UNESA semakin memperhatikan integrasi antara teori dan praktik melalui kegiatan berbasis proyek yang relevan dengan kebutuhan industri kreatif. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar desain di ruang kelas tetapi juga memahami dinamika branding dan strategi pemasaran digital yang sesungguhnya.
Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Rebranding Produk
Salah satu sorotan utama di Folkation 4.0 adalah penggunaan teknologi digital dalam rebranding produk. Kelompok kecil mahasiswa merancang ulang identitas visual perusahaan rumah makan Mang Kabayan Surabaya. Mereka tidak hanya memperbarui logo dan elemen visual seperti mug, pouch, nomor meja, ID card, hingga poster, tetapi juga mengintegrasikan teknologi dengan desain website interaktif.
Desain website rebranding tersebut menarik perhatian pengunjung karena sifatnya yang interaktif. Pengunjung dapat menggerakkan halaman hanya dengan menggerakkan jari dari jarak jauh — sebuah inovasi yang memadukan teknologi digital dengan pengalaman pengguna yang intuitif.
“Pengunjung bisa mencoba gerakan dua atau tiga jari untuk mengarahkan halaman ke atas atau ke bawah,” jelas salah satu perancang karya tersebut, Moh. Alif Fadhilah Patrayasa.
Karya ini mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam memahami tantangan branding modern, yakni memadukan elemen visual estetika dengan strategi user experience (UX) yang berbasis teknologi terkini. Hal tersebut merupakan keterampilan penting di era digital, di mana konsumen mengharapkan interaksi yang lebih dinamis dan personal melalui platform online.
Desain Public Space dan Pengaruhnya
Selain rebranding produk, mahasiswa juga mendesain public space yang mencerminkan kreativitas serta inovatifnya pemikiran mereka dalam menghadirkan ruang publik yang lebih fungsional dan estetik. Public space dalam konteks pameran ini mencakup elemen visual yang dirancang untuk ruang publik nyata maupun konsep lingkungan visual yang menarik. Integrasi teknologi digital ditampilkan dalam beberapa karya melalui desain interaktif dan visual branding ruang publik yang adaptif terhadap kebutuhan generasi modern.
Desain public space yang ditampilkan mahasiswa menunjukkan bagaimana pengembangan ruang kreatif dapat menjembatani fungsi estetika dengan aspek sosial masyarakat, misalnya menanamkan nilai budaya lokal dalam bentuk visual yang dapat diakses secara digital maupun fisik suatu lingkungan.
Keterampilan Mahasiswa dan Tantangan Industri Kreatif
Folkation 4.0 menjadi ujian nyata bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan industri kreatif yang sesungguhnya. Perkembangan teknologi, terutama digitalisasi, membuat kebutuhan akan desainer yang tidak hanya kreatif secara visual tetapi juga peka terhadap teknologi pemasaran digital semakin meningkat. Mahasiswa dituntut mampu memahami kebutuhan klien, merancang strategi visual yang efektif, hingga mempresentasikan karyanya secara profesional di depan publik.
Kegiatan seperti ini juga menyiapkan generasi desainer kreatif yang siap beradaptasi dan berkolaborasi dengan pelaku industri, baik dalam proyek komersial maupun inisiatif publik. Dengan semakin berkembangnya platform digital, kemampuan ini menjadi modal penting untuk masuk ke pasar kerja yang global dan kompetitif.
Pengakuan dan Dukungan Akademik
Dukungan dari pihak akademik UNESA melalui kurikulum yang relevan serta kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek nyata menunjukkan keberpihakan kampus terhadap pengembangan talent kreatif muda. Kolaborasi antara kampus dan dunia industri menjadi salah satu kunci penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan berbasis teknologi digital.
Selain itu, pameran seperti Folkation 4.0 mendorong mahasiswa untuk mengembangkan portofolio yang kuat — sebuah aset penting bagi desainer grafis yang memasuki dunia profesional, baik sebagai pekerja lepas (freelance) maupun dalam menempati posisi di perusahaan kreatif.
Harapan dan Dampak Jangka Panjang
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif, tetapi juga mampu memahami nilai tambah teknologi digital dalam proses branding dan interaksi visual. Ke depan, pengalaman seperti ini diharapkan dapat membuka peluang kerja, kolaborasi industri, serta memperkuat hubungan antara kampus dan pelaku industri kreatif yang lebih luas.
Pameran Folkation 4.0 merupakan salah satu contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi mampu menjembatani antara teori, praktik, dan kebutuhan pasar yang dinamis. Ini sekaligus menunjukkan bahwa mahasiswa UNESA mampu berkontribusi secara nyata dalam pengembangan desain kreatif yang relevan dengan perkembangan teknologi digital masa kini.
