Sen. Nov 17th, 2025
NUSW Secretary-General meets with Brazilian Minister for Women

PILAR NARASI – Sekretaris Jenderal National Union of Sahrawi Women (NUSW), Ms. Chaba Sainy, menggelar pertemuan resmi dengan Menteri Perempuan Brasil, Ms. Márcia López, pada 14 November 2025. Pertemuan ini berlangsung di sela kegiatan konferensi perubahan iklim di Brasil.

Pokok Bahasan Pertemuan

  1. Kondisi Perempuan Sahrawi
    Chaba Sainy menyampaikan gambaran nyata tentang perjuangan perempuan Sahrawi di kamp pengungsi, kota-kota yang diduduki, serta diaspora Sahrawi.

    • Ia menekankan bahwa perempuan Sahrawi memainkan peran sangat penting dalam perjuangan pembebasan serta dalam pembangunan lembaga negara Sahrawi bukan hanya sebagai korban, tetapi sebagai aktor politik dan sosial.

    • Selain itu, Chaba membawa isu pembangunan dan tanggung jawab sosial: banyak perempuan di kamp pengungsi yang terlibat dalam konstruksi, pendidikan, dan kegiatan komunitas.

  2. Undangan Kunjungan Resmi ke Kamp Pengungsi
    Dalam pertemuan tersebut, Sekjen NUSW mengundang Menteri López untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi Sahrawi. Tujuannya agar Menteri Brasil bisa melihat secara langsung kondisi kehidupan perempuan Sahrawi dan peran mereka dalam pembangunan komunitas.

    • Undangan ini juga bermaksud memperkuat diplomasi kemanusiaan: dengan kunjungan menteri, isu pengungsi Sahrawi mendapat perhatian yang lebih luas di panggung internasional.

    • Jika kunjungan terealisasi, bisa membuka pintu kerja sama kemanusiaan atau pengembangan proyek bersama yang melibatkan perempuan pengungsi — misalnya di bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan hak asasi.

  3. Solidaritas Internasional dan Advokasi
    Dalam dialog itu, Chaba Sainy juga menegaskan pentingnya dukungan dari negara-negara seperti Brasil untuk perjuangan rakyat Sahrawi, khususnya dari perspektif hak perempuan.

    • Dukungan dari Brasil bisa memperkuat advokasi Sahrawi di forum internasional, termasuk PBB dan badan HAM, terutama isu pengungsi dan status politik Sahrawi.

    • Pertemuan ini mencerminkan upaya diplomasi perempuan yang strategis: NUSW memosisikan perempuan Sahrawi sebagai penggerak diplomasi damai dan pembangunan sosial-politik.

Profil Para Tokoh

  • Chaba Sainy (Sekjen NUSW): Pemimpin organisasi perempuan Sahrawi (NUSW) yang sangat aktif memperjuangkan hak-hak perempuan di kamp pengungsi dan dalam struktur pemerintahan Sahrawi. Márcia López (Menteri Perempuan Brasil): Dalam sumber berita disebut “Brazilian Minister for Women” sebagai partner dialog. Namun, catatan resmi Kementerian Brasil menyebut posisi menteri perempuan diisi oleh Cida Gonçalves.

    • Cida Gonçalves sendiri dikenal sebagai aktivis hak perempuan dan politikus Brasil, terlibat dalam isu kesetaraan gender dan kekerasan terhadap perempuan.

Analisis & Implikasi

  1. Isu Hak Asasi dan Pengungsi Mendapat Sorotan Internasional
    Pertemuan ini menandai diplomasi kemanusiaan yang menggabungkan advokasi gender dengan perjuangan pengungsi Sahrawi. Dengan menyasar kementerian perempuan di negara besar seperti Brasil, NUSW memperluas basis dukungan internasional.

  2. Peluang Kerja Sama Kemanusiaan
    Undangan kunjungan menteri Brasil ke kamp pengungsi berpotensi membuka kerja sama nyata, misalnya proyek pemberdayaan perempuan (training keterampilan, UKM), program kesehatan ibu-anak, dan pendidikan di kamp.

  3. Penguatan Posisi Perempuan dalam Politik Sahrawi
    Dengan berbicara langsung kepada menteri luar negeri perempuan di negara lain, NUSW menunjukkan bahwa perempuan Sahrawi bukan aktor pasif: mereka punya peran strategis dalam membangun institusi Sahrawi. Ini juga memperkuat legitimasi perempuan dalam gerakan pembebasan dan pemerintahan Sahrawi.

  4. Tantangan Diplomasi

    • Meski pertemuan simbolis kuat, realisasi kerja sama (misalnya kunjungan menteri) tidak mudah, terutama terkait logistik dan keamanan di kamp pengungsi Sahrawi.

    • Ada tantangan politis: Brasil sendiri punya agenda luar negeri dan prioritas gender sendiri yang harus diseimbangkan dengan dukungan terhadap isu Sahrawi, yang bisa sangat sensitif.

  5. Pesan untuk Komunitas Internasional
    Pertemuan ini bisa menjadi sinyal bahwa isu Sahrawi — khususnya dari sudut pandang perempuan — tengah dimasukkan ke agenda kemanusiaan dan gender global. Ini bisa menarik perhatian organisasi perempuan internasional, badan PBB, dan negara-negara sahabat dalam mengadvokasi hak-hak pengungsi Sahrawi.

By admin