Pilar Narasi — Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojongsoang, Kabupaten Bandung, sejak Selasa malam (5/12) menyebabkan banjir setinggi betis orang dewasa di sejumlah titik. Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu, terutama pengendara sepeda motor yang mengalami mogok massal meski mencoba berbagai trik untuk mengatasi masuknya air ke knalpot.
Banjir Melanda Sejumlah Titik Strategis
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung melaporkan bahwa banjir terjadi di beberapa titik utama, termasuk Jalan Bojongsoang – Cileunyi, Jalan Raya Ciparay, dan kawasan pemukiman Padalarang. Ketinggian air rata-rata mencapai 30–40 cm, cukup untuk membuat sepeda motor mogok, terutama kendaraan berkapasitas kecil.
“Kondisi jalan tergenang air, setinggi betis orang dewasa. Pengendara yang nekat menerobos pasti akan mengalami mogok,” kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Agus Santoso.
Pengendara Motor Mogok Massal
Dampak langsung dari banjir ini adalah mogok massal kendaraan roda dua. Banyak pengendara yang mencoba melintasi ruas jalan utama, namun air masuk ke mesin atau knalpot sehingga kendaraan tidak dapat bergerak. Beberapa pengendara bahkan meninggalkan motor mereka di tengah jalan karena tidak sanggup menempuh perjalanan lebih lanjut.
Salah seorang pengendara, Rudi Hartono, mengaku panik ketika motornya tiba-tiba mati di tengah genangan. “Saya coba menutup knalpot dengan kain, tapi tetap mogok. Akhirnya saya dorong motor ke pinggir jalan,” ujarnya.
Trik Sumpal Knalpot Tak Ampuh
Banyak warga yang mencoba trik populer dengan menyumpal knalpot motor menggunakan kain atau plastik untuk mencegah air masuk. Namun, cara ini nyatanya tidak cukup efektif menghadapi banjir yang tinggi dan deras. Beberapa pengendara melaporkan bahwa meski knalpot tersumbat, air tetap masuk melalui intake mesin sehingga motor tetap mogok.
“Trik menutup knalpot bisa membantu sedikit, tapi kalau air terlalu tinggi, tetap tidak aman. Mesin tetap bisa mati,” jelas mekanik lokal, Joko Prasetyo.
Lalu Lintas Macet dan Tersendat
Akibat banjir dan motor mogok massal, arus lalu lintas di beberapa titik Bojongsoang tersendat. Kendaraan roda empat juga harus memperlambat kecepatan karena genangan air cukup tinggi dan berisiko merusak mesin. Polisi lalu lintas pun menurunkan personel untuk mengatur arus kendaraan dan membantu pengendara motor yang mogok.
“Kami menempatkan petugas di titik-titik rawan banjir untuk membantu pengendara dan memastikan kendaraan lain bisa melintas dengan aman,” kata Kasat Lantas Polres Bandung, AKP Dedi Kurniawan.
Evakuasi dan Bantuan Warga
BPBD dan relawan lokal membantu evakuasi warga yang terjebak banjir, terutama anak-anak dan lansia. Beberapa warga memanfaatkan perahu karet untuk mengevakuasi pengendara motor yang terjebak di tengah genangan air.
“Kami mendirikan posko darurat dan menyiapkan bantuan logistik, termasuk makanan, air bersih, dan obat-obatan. Semua warga diminta tetap waspada,” jelas Agus Santoso.
Penyebab Banjir
Banjir di Bojongsoang disebabkan oleh hujan deras yang berlangsung hampir 6 jam, ditambah drainase yang belum maksimal. Beberapa saluran air tersumbat sampah, sehingga air tidak bisa mengalir ke sungai dan meluap ke jalanan.
“Ini kombinasi antara intensitas hujan tinggi dan sistem drainase yang kurang baik. Kami akan segera melakukan normalisasi saluran untuk mengurangi risiko banjir,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bandung, Hendra Wijaya.
Imbauan bagi Pengendara
Pemerintah daerah mengimbau pengendara motor untuk tidak nekat melintasi jalan yang tergenang air. Jika terpaksa, pengendara harus memastikan ketinggian air tidak melebihi setinggi ban motor. Selain itu, disarankan untuk selalu membawa alat komunikasi dan berkoordinasi dengan petugas BPBD.
“Keselamatan pengendara lebih penting daripada nekat menerobos banjir. Jangan terlalu percaya pada trik menyumpal knalpot karena tidak selalu berhasil,” tegas AKP Dedi Kurniawan.
Upaya Penanggulangan dan Normalisasi
BPBD dan Dinas PU berencana melakukan normalisasi sungai dan perbaikan drainase di titik rawan banjir. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi dampak banjir di musim hujan berikutnya. Selain itu, pemerintah daerah juga mengedukasi warga terkait langkah aman menghadapi banjir, termasuk persiapan kendaraan dan jalur evakuasi.
“Kami sedang memetakan titik-titik rawan banjir dan segera memperbaiki drainase. Edukasi masyarakat juga menjadi bagian penting dari mitigasi bencana,” jelas Agus Santoso.
Banjir setinggi betis di Bojongsoang menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan warga dan pemerintah menghadapi musim hujan. Mogok massal sepeda motor, trik sumpal knalpot yang tidak efektif, dan kemacetan lalu lintas menjadi peringatan nyata bahwa bencana alam dapat menimbulkan dampak besar bagi mobilitas masyarakat.
Dengan langkah cepat, koordinasi antarinstansi, dan kesadaran masyarakat, diharapkan dampak banjir dapat diminimalkan, keselamatan pengendara terjaga, dan aktivitas warga bisa kembali normal lebih cepat.
