Jum. Nov 21st, 2025
Warga Desa Kayu Besi Antusias Cek Kesehatan Gratis di Puncak Peringatan HKN

PILAR NARASI — Warga Desa Kayu Besi di Kabupaten Bangka Tengah menunjukkan antusiasme tinggi saat mengikuti layanan pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Kegiatan ini berlangsung di balai desa setempat dan dihadiri ratusan warga dari berbagai kalangan, mulai dari lansia, ibu rumah tangga, pekerja, hingga pelajar yang ingin melakukan pengecekan kesehatan secara menyeluruh tanpa dipungut biaya.

Sejak pagi, warga mulai memadati lokasi kegiatan. Petugas puskesmas, tenaga medis, hingga kader kesehatan tampak sibuk mempersiapkan peralatan pemeriksaan mulai dari pengecekan tensi, gula darah, kolesterol, pemeriksaan mata, konsultasi gizi, hingga pelayanan skrining penyakit tidak menular. Beberapa warga mengaku sengaja datang lebih awal agar tidak perlu mengantre terlalu lama, sementara sebagian lain datang berkelompok bersama keluarga.

Salah satu peserta kegiatan, Sopian, warga RT 04, mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan pemeriksaan gratis ini. Menurutnya, pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting agar masyarakat bisa lebih sadar tentang kondisi kesehatan mereka. Ia menuturkan bahwa biasanya beberapa warga enggan ke puskesmas karena keterbatasan waktu atau biaya, sehingga kegiatan jemput bola ini sangat membantu. Ia sendiri memeriksakan tekanan darah dan kadar kolesterol, mengingat usianya yang sudah masuk 50 tahun dan risiko penyakit semakin tinggi.

“Kepala Desa Kayu Besi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bentuk sinergi antara pemerintah desa dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Ia menambahkan bahwa HKN bukan hanya seremonial, tetapi momen untuk mengingatkan masyarakat agar terus menjaga pola hidup sehat, meningkatkan frekuensi pemeriksaan, serta lebih peka terhadap gejala penyakit sejak dini. Pemerintah desa juga menyatakan dukungan penuh agar kegiatan serupa bisa dilaksanakan rutin, minimal beberapa kali dalam setahun, terutama untuk mengurangi angka penyakit tidak menular yang semakin meningkat.”

Tenaga medis dari Puskesmas Sungai Selan menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan hari itu menunjukkan masih banyak warga dengan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah yang berada di atas batas normal. Kondisi ini umum ditemukan pada masyarakat yang mulai memasuki usia 40 tahun ke atas, terutama yang memiliki pola makan tinggi garam, gula, dan lemak. Petugas kesehatan menekankan pentingnya pengendalian pola makan, olahraga rutin, tidur cukup, dan pemeriksaan berkala agar kondisi tersebut tidak berkembang menjadi komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, atau gagal ginjal.

Selain pemeriksaan umum, kegiatan ini juga memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Materi penyuluhan mencakup pentingnya mencuci tangan pakai sabun, pengendalian penyakit menular, pencegahan stunting, edukasi gizi seimbang, serta pentingnya imunisasi lengkap. Para petugas menyampaikan materi dengan pendekatan ringan dan interaktif, sehingga warga mudah memahami isi penyuluhan. Beberapa ibu rumah tangga bahkan tampak mencatat tips menu makanan sehat untuk keluarga agar dapat diterapkan di rumah.

“Peringatan HKN tahun ini mengangkat tema besar mengenai ajakan memperkuat sistem kesehatan masyarakat melalui kolaborasi antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat secara langsung. Melalui kegiatan seperti ini, kesadaran kesehatan dianggap dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan hanya mengandalkan sosialisasi melalui media. Keterlibatan langsung masyarakat menjadi faktor kunci untuk mencegah peningkatan penyakit kronis yang kini menjadi tantangan kesehatan nasional.”

Salah satu petugas kader juga menambahkan bahwa layanan pemeriksaan gratis ini menjadi kesempatan bagi warga untuk mengetahui masalah kesehatan yang mungkin selama ini diabaikan. Banyak warga yang sebelumnya merasa tubuhnya baik-baik saja, namun setelah diperiksa ternyata tekanan darah atau kadar gulanya sudah cukup tinggi dan perlu intervensi lebih lanjut. Jika tidak diperiksa sejak dini, masalah kesehatan semacam ini berpotensi menimbulkan risiko yang lebih fatal.

Selain pemeriksaan fisik, kegiatan ini juga menyediakan konsultasi psikologis dasar. Hal ini dilakukan karena banyak warga, terutama usia produktif, mengalami tekanan emosional atau stres akibat pekerjaan dan persoalan keluarga. Dengan adanya layanan ini, warga bisa mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi mental mereka sekaligus saran untuk mengelolanya secara sehat. Petugas menilai pendekatan kesehatan mental semakin penting karena masalah psikologis kini semakin sering muncul di masyarakat pedesaan.

“Kegiatan ini disambut positif oleh berbagai pihak termasuk tokoh masyarakat dan organisasi pemuda setempat. Mereka menilai pemeriksaan kesehatan seperti ini dapat membangun budaya sehat di tengah masyarakat, sekaligus menjaga produktivitas warga. Dengan kondisi tubuh yang lebih sehat, masyarakat bisa bekerja lebih optimal, mengurangi biaya pengobatan di masa depan, dan tentu saja meningkatkan kualitas hidup. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan desa yang ingin memastikan bahwa sektor kesehatan ikut menjadi perhatian utama.”

Selain pemeriksaan di lokasi balai desa, beberapa petugas medis juga melakukan kunjungan langsung ke rumah warga yang tidak memungkinkan datang ke lokasi kegiatan, seperti lansia dengan mobilitas terbatas dan pasien penyakit kronis. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pelayanan kesehatan kali ini benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Para keluarga penerima kunjungan merasa sangat terbantu karena tidak perlu lagi membawa anggota keluarga yang sedang sakit keluar rumah untuk mendapatkan layanan pemeriksaan.

“Di akhir acara, petugas kesehatan berharap kegiatan ini dapat menjadi dorongan agar masyarakat tidak hanya memeriksakan diri ketika sakit saja. Pemeriksaan rutin dianggap sebagai bentuk investasi kesehatan jangka panjang yang jauh lebih murah daripada biaya pengobatan penyakit ketika sudah parah. Pemerintah desa juga berkomitmen untuk mengupayakan agar layanan kesehatan preventif semakin sering digelar, termasuk pemeriksaan kesehatan usia sekolah dan kegiatan posbindu bagi warga lanjut usia.”

Puncak peringatan HKN di Desa Kayu Besi tahun ini bukan hanya menjadi ajang pemeriksaan kesehatan semata, tetapi juga menjadi simbol komitmen masyarakat terhadap gaya hidup sehat dan upaya pencegahan dini berbagai penyakit. Antusiasme warga membuktikan bahwa kepedulian terhadap kesehatan semakin meningkat, dan kegiatan serupa diproyeksikan akan terus diperluas pada tahun-tahun mendatang. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah desa, tenaga medis, dan masyarakat, upaya menciptakan desa sehat bukan lagi sekadar wacana, melainkan langkah nyata yang terus diwujudkan.

By admin